JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk akan menjadikan gas Blok Masela sebagai sumber pasokan baru ke depan. Keberadaan gas dari laut Arafuru itu dianggap sebagai salah satu potensi pengembangan bisnis PGN. Danny Praditya, Direktur Komersial PGN, mengatakan hingga kini ketertarikan PGN untuk menyerap gas Masela tidak pernah surut. Koordinasi dengan pihak Inpex Corporation selaku kontraktor Blok Masela juga masih berlangsung.

“Kami consider itu sebagai portofolio pasokan gas domestik yang menjadi potensi sumber pasokan gas PGN, sebagai pelengkap pasokan gas,” kata Danny di Jakarta, belum lama ini.

Menurut Danny, Inpex masih belum memberikan informasi lebih lanjut terkait keekonomian gas Masela. Harga gas kemungkinan baru akan diketahui setelah  ada proyeksi pasti kapan gas Masela mulai berproduksi.

“Kami masih pantau saja. Inpex juga update ke kami progress seperti apa, apakah ada indikasi kapan mulai produksi. Mereka juga open house market sounding,” ujar Danny.

Dalam rencana yang disampaikan ke Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), Inpex belum memastikan kapan Blok Masela mulai berproduksi. Kontraktor asal Jepang itu hanya memperkirakan pembangunan fasilitas produksi baru akan selesai antara 2025-2030. Disisi lain, SKK Migas menargetkan Lapangan Abadi, Blok Masela sudah menyemburkan gas pada 2027.

Moch Nunung Kurniawan,  Senior Specialist Media Relation Inpex Masela, Ltd, mengatakan saat ini masih berlangsung proses Front End Engineering Design (FEED). Inpex secara paralel nanti juga akan menyiapkan Final Investment Decision (FID) yang rencananya bisa dicapai dalam tiga tahun.

“Tiga tahun FID, normalnya begitu. Nanti kami coba diskusi dengan SKK Migas. Kalau seperti kemauan SKK Migas bisa dipercepat,” kata dia.

Rencana pengembangan (Plan of Development/PoD) Blok Masela memuat pengembangan proyek dengan skema Liquefied Natural Gas (LNG) onshore atau darat dengan kapasitas produksi mencapai 9,5 MTPA LNG. Selain itu, sekitar 150 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) gas akan diproduksi dan kemudian dialirkan melalui pipa untuk kebutuhan dalam negeri.(RI)