Burj Al Khalifa menjulang di Dubai. Konsultan pembangunan gedung tertinggi di dunia ini sekarang menjadi konsultan pembangunan gedung bakal kantor baru Pertamina.

Burj Al Khalifa menjulang di Dubai. Konsultan pembangunan gedung tertinggi di dunia ini sekarang menjadi konsultan pembangunan gedung bakal kantor baru Pertamina.

JAKARTA – PT Pertamina (Persero) hari ini, Senin, 9 Desember 2013, memulai pelaksanaan konstruksi proyek bakal kantor barunya, gedung Pertamina Energy Tower. Tidak tanggung-tanggung, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini melibatkan dua konsultan internasional, yang mengawal pembangunan Burj Al Khalifa, gedung tertinggi di dunia.   

Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir menuturkan, gedung kantor baru Pertamina itu, akan menjadi representasi transformasi Pertamina menjadi World Class Energy Company sekaligus menjadi salah satu landmark baru Ibukota.

Dimulainya proyek tersebut ditandai dengan ground breaking (peletakan batu pertama) yang dipimpin Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan serta jajaran manajemen Pertamina, di lokasi bakal dibangunnya gedung itu, Kawasan Rasuna Episentrum, Kuningan, Jakarta Selatan. Pertamina Energy Tower ditargetkan selesai dibangun pada 2020.

Menurut Ali, Pertamina Energy Tower ditujukan untuk memenuhi kebutuhan ruang kantor bagi Pertamina, dan seluruh anak perusahaannya dengan kapasitas sekitar 23.000 orang pekerja. Pertamina Energy Tower juga diharapkan menjadi kebanggaan nasional.

“Gedung ini akan memiliki ketinggian sekitar 530 meter, 99 lantai, dan luas total bangunan 540.000 meter persegi, di atas lahan seluas 5,7 hektar. Pertamina Energy Tower juga akan dilengkapi dengan fungsi-fungsi penunjang, seperti masjid berkapasitas 5.000 orang, convention hall, energy center, dan fasilitas olahraga,” jelas Ali.

Ia menambahkan, gedung Pertamina Energy Tower juga akan menjadi kampus terintegrasi, dengan konsep dan dukungan teknologi bangunan yang ramah lingkungan. “Kampus ini akan menjadi salah satu Green Building di Indonesia, dengan target memperoleh sertifikat green building dari The Green Building Certificate Institute pada level platinum, dilengkapi dengan zero water run-off dan water recycle, renewable energy showcase, dan dengan 55% kawasan berupa area terbuka hijau,” kata Ali lagi.

Masih menurut Ali, pembangunan gedung Pertamina Energy Tower melibatkan Skidmore Owings Merrill (konsultan utama) dan Turner International (konsultan project management). Keduanya merupakan konsultan yang terlibat dalam penggarapan proyek fenomenal gedung tertinggi di dunia, Burj al Khalifa, di Dubai – Uni Emirat Arab, serta Rider Levett Bucknall sebagai konsultan quantity surveyor.

Adapun dari dalam negeri, proyek ini melibatkan PT Airmas Asri sebagai konsultan arsitek, dan PT Wiratman & Associates sebagai konsultan struktur, juga KSO (Kerjasama Operasi) PT Pembangunan Perumahan dan PT Hutama Karya sebagai pelaksana proyek Central Energy Plant.

(Iksan Tejo / duniaenergi@yahoo.co.id)