JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) memproyeksikan hingga akhir tahun 2022 dapat menyelesaikan kegiatan reaktivasi 800 lebih sumur idle melalui pekerjaan workover dan well services di tahun 2022. Keberhasilan melakukan reaktivasi sumur idle tersebut diperkirakan memberikan tambahan produksi minyak sebesar 16.000 barel setara minyak per hari (Barrel Oil Equivalent Per Day/BOEPD). Untuk tahun 2023, SKK Migas dan KKKS telah menyepakati untuk melakukan kegiatan reaktivasi sumur idle lebih banyak lagi yang mencapai 1.086 sumur idle dengan perkiraan produksi awal mencapai 38.000 BOEPD.

Wahju Wibowo, Deputi Eksploitasi SKK Migas mengatakan bahwa SKK Migas memiliki Program Charter dari strategic pillars Indonesia Oil and Gas (IOG) 4.0 yaitu Idle Well and Fields Rejuvenation & Production Efficiency (PC.1C). Program Charter ini bertujuan untuk mengoptimalkan dan meningkatkan produksi pada lapangan existing melalui restorasi sumur idle.

Saat ini dari sekitar 10.000 sumur yang masuk kriteria  sumur idle, SKK Migas telah memulai melakukan kegiatan reaktivasi secara agresif sejak tahun 2021 yang mencapai 662 sumur meningkat dibandingkan kegiatan reaktivasi tahun 2020 yang sebanyak 326 sumur. Pada work program & budget (WPnB) 2022 disepakati untuk melakukan kegiatan reaktivasi sumur idle sebanyak 725 sumur.

“Kami bersyukur dan menyampaikan terima kasih kepada KKKS yang mendukung upaya kerja keras  dan masif, serta dengan cara-cara yang out of the box sehingga realisasi reaktivasi sumur idle tahun 2022 hingga akhir tahun nanti diproyeksikan bisa mencapai 800 lebih sumur. Kami juga memberikan mengapresiasi atas hasil  WP&B 2023 yang telah menetapkan jumlah program reaktivasi sumur idle di tahun 2023 yang mencapai 1.086 sumur idle dengan perkiraan produksi awal mencapai 38.000 BOEPD”, kata Wahju (19/12).

Dia berharap para KKKS bisa melakukan optimasi pengelolaan aset sehingga yang idle dapat kembali beroperasi dan memberikan tambahan produksi.  “Kita harapkan aset-aset yang tidur kembali bisa berkontribusi, baik itu sumuran, lapangan, maupun fasilitas produksi untuk mendukung upaya peningkatan produksi Migas nasional, sehingga memberikan kontribusi yang optimal dalam upaya mencapai target produksi minyak dan gas di tahun 2030, yaitu produksi minyak 1 juta BOPD dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD)”, jelas Wahju.

Ngatijan, Tenaga Ahli SKK Migas menuturkan keyakinannya bahwa capaian dari hasil reaktivasi sumur idle 2022 akan meningkat di tahun 2023 serta tahun-tahun kedepannya. Ngatijan menyampaikan harapannya bahwa kegiatan reaktivasi sumur idle akan mencapai tahapan harvesting (panen) dengan tambahan produksi yang lebih tinggi. Tantangannya adalah bagaimana SKK Migas dan KKKS bisa mendapatkan strategi pelaksanaan yang tepat dari aspek lain yang menjadi pendukung dalam kegiatan reaktiavasi sumur idle.

Ngatijan menambahkan pada tahun 2024 SKK Migas kembali menargetkan dapat melakukan reaktivasi 1.000 lebih sumur Idle.  Studi-studi terkait potensi Idle Well saat ini sedang berjalan di beberapa KKKS bersama dengan pihak ketiga (universitas) dengan total jumlah sumur yang distudikan mencapai sekitar 4.500 sumur.

“Terkait potensi sumur idle, SKK Migas dan KKKS tidak bisa bekerja sendiri, tetapi harus berkolaborasi dan bersinergi dengan pihak-pihak lain yang memiliki potensi dan kemampuan seperti universitas maupun provider technology,” ujar Ngatijan.

SKK Migas terus mengajak mitra-mitra yang memiliki potensi untuk bekerja sama dengan mekanisme yang dapat diterapkan dalam kerja sama, antara lain No Cure No Pay, No Cure Less Pay, Performance Based, Risk & Reward dan sebagainya”, jelas Ngatijan. (RI)