JAKARTA – Lebih dari 1.000 pelanggan menanti persetujuan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap dari PT PLN (Persero). Pemerintah meminta PLN segera memberikan persetujuan tersebut pasca diterbitkannya Peraturan Menteri ESDM No 2 tahun 2024 Tentang PLTS Atap yang Terhubung pada Jaringan Tenaga Listrik Pemegang IUPTLU.

Sahid Junaidi, Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), mengungkapkan dalam laporan PLN yang disampaikan ke pemerintah ada ribuan pelanggan yang masih mengantri menunggu persetujuan untuk bisa memasang PLTS Atap.

“Berdasarkan catatan kami data dari PLN bahwa jumlah pelanggan PLN yang sudah dalam proses pendaftaran untuk memasang PLTS Atap hingga akhir 2023 itu mencapai 4.628 pelanggan dengan total kapasitas 479 Megawatt (MW). Yang telah disetujui 3.709 pelanggan dengan total kapasitas 263 MW,” kata Sahid dalam sosialisasi penerapan Permen 2/2024 di Kementerian ESDM, Selasa (5/3).

Sahid mengatakan melalui permen PLTS tersebut pemerintah melakukan beberapa perbaikan pengaturan yang secara umum tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi sehingga diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat dalam pemasangan PLTS Atap.

“Setelah terbitnya peraturan harapan kami PLN akan cepat melayani untuk melakukan evaluasi terhadap permohonan-permohonan yang belum disetujui,” ungkap Sahid.

Berdasarkan data pemerintah hingga Januari 2024 jumlah pelanggan PLTS Atap mencapai 8.575 dengan total kapasitas mencapai 149.2 Megawatt peak (MWp). Jumlah terbesar pelanggan PLTS Atap berasal dari golongan industri dengan total kapasitas mencapai 82,72 MWp diikuti oleh golongan bisnis 21,78 MWp baru dibelakangnya ada golongan rumah tangga 20,81 MWp. Sisanya dari pelanggan sosial ada 13,5 MWp lalu ada pemerintah 10,16 MWp dan layanan khusus 0,22 MWp.(RI)