JAKARTA – PT Pertamina (Persero) bersama dengan pemegang saham saat ini tengah menggodok perubahan struktur organisasi terbaru yakni dengan melakukan merger atau penggabungan beberapa entitas bisnisnya.

Tidak tanggung-tanggung ada tiga entitas bisnis sekaligus yang bakal dimerger yakni PT Kilang Pertamina International (KPI) atau Subholding Refining & Petrochemical, kemudian PT Pertamina International Shipping (PIS) sebagai Subholding Integrated Marine and Logistics serta  PT Pertamina Patra Niaga (PPN) sebagai Subholding Trading and Commercial Pertamina.

Simon Aloysius Mantiri, Direktur Utama Pertamina, menjelaskan kajian untuk membentuk satu entitas baru dengan menggabungkan tiga subholding Pertamina didasarkan pada kondisi global saat ini yang turut menyebabkan margin keuntungan atau bisnis kilang Pertamina mengalami tekanan sangat besar.

“Salah satu yang menyebabkan penurunan laba itu kan karena memang kondisi global ya. Pertama, permintaan (minyak) menurun, sementara produksi kilang itu meningkat karena banyak kilang-kilang baru. Dengan demikian, dengan kondisi yang kurang favorable untuk kami, kilang ini marginnya  semakin kecil,” jelas Simon, saat ditemui di Kompleks Parlemen, Kamis (11/9).

KPI sebagai aktor utama yang bertanggung jawab mengelola bisnis kilang Pertamina tentu merasakan betul dampak dari kondisi tersebut di antaranya kondisi keuangan yang terus tertekan. Menurut Simon, jika kondisi tersebut terus dibiarkan maka akan berdampak pada kinerja Pertamina secara keseluruhan. Untuk itu ide menggabungkan tiga entitas yang sama-sama dalam rantai supply and chain produksi dan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) ini mulai dikaji.

“Dengan marginnya semakin kecil, tentunya secara keseluruhan, secara konsolidasi kan akan berpengaruh kurang baik ke bottom line perusahaan. Dengan demikian, supaya lebih efektif memang ada beberapa kajian di kita untuk menggabungkan antara kilang, PIS, dan PPN,” ungkap Simon.

Simon belum mau membeberkan subholding mana yang akan jadi pemimpin atau mengakuisisi subholding lain. Meski begitu, berdasarkan informasi yang diperoleh Dunia Energi, PPN jadi kandidat paling kuat untuk menjadi entitas baru yang akan membawahi bisnis kilang serta pelayaran dan logistik Pertamina.(RI)