JAKARTA – Komisi VI DPR mempertanyakan kebijakan pemindahan kantor pusat PT Pertamina (Persero) dari Jalan Medan Merdeka ke Gedung Sopo Del di  Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Rieke Diah Pitaloka, Anggota Komisi VI dari Fraksi PDIP meminta klarifikasi dari manajemen Pertamina terkait pemindahan kantor. Menurut Rieke, jika tidak ada indikasi kejanggalan maka tidak akan ada pertanyaan mengenai pemindahan kantor.

“Saya dengar ada perpindahan ke Sopo Del. Ini perusahaan negara. janggal atau tidak janggal? Tapi ada indikasi persoalan, apa urgensinya perpindahan,” kata Rieke disela rapat Komisi VI DPR dengan Kementerian BUMN dan Pertamina di Jakarta, Kamis (18/7).

Sebagian pekerja yang selama ini berkantor di Gedung Annex Kantor Pusat Pertamina telah dipindahkan ke Gedung Sopo Del milik Luhut Binsar Pandjaitan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman.

Fajar Harry Sampurno, Deputi Bidang Usaha Pertambangan Industri Strategis dan Media Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mengatakan pemindahan kantor Pertamina hanya bersifat sementara karena gedung Pertamina di Medan Merdeka akan dihancurkan dan kemudian dibangun gedung baru. Rencana pemindahan dan pembangunan ini sudah ditetapkan sejak beberapa tahun lalu.

“Pindah kan mau dibangun, sudah 2-3 tahun lalu rencananya. Gedung sekarang sudah rusak,” tukas Fajar.

Dia membantah ada alasan lain diluar faktor keamanan dibalik pemindahan ke Sopo Del. Adapun pemilihan gedung tersebut menurut Fajar sudah melalui proses pemilihan atau tender terlebih dulu. “Ada mekanisme pemilihan ini tidak dadakan kok, kan sudah rencana tiga tahun lalu,” ujarnya.

Menurut Fajar, Menteri BUMN Rini Soemarno sebenarnya meminta Pertamina untuk menggunakan gedung BUMN lain. Karena itu sebagian pekerja nanti akan berkantor di Menara Mandiri (Gedung Bapindo) di Jalan Sudirman yang bersebelahan di Gedung Bursa Efek Indonesia. Namun karena keterbatasan ruangan, gedung tersebut tidak bisa menampung seluruh pekerja maka dilakukan pengadaan di gedung lain.

“Kami usahakan BUMN dapat di Menara Mandiri, tapi enggak cukup. Bu Rini juga bilang cari dong BUMN lain, namun tidak ada lagi kecuali Mandiri. Mandiri juga terbatas,” kata Fajar.

Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, menegaskan sudah ada proses tender untuk memilih lokasi gedung baru sementara. “Ada beberapa lokasi jadi ada proses pemilihan. Sejak 2-3 tahun lalu. Proses sebelum kita menjabat. Sudah ada keputusan,” kata Nicke.

Namun rencana pemindahan kantor Pertamina tersebut tidak diketahui semua pekerja Pertamina. Bahkan, Wakil Komisaris Utama Pertamina Arcandra Tahar pun saat dikonfirmasinya sebelumnya mengaku belum tahu terhadap pemindahan kantor tersebut. ” Belum tahu saya, belum dapat infonya,” tukasnya.(RI)