JAKARTA – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menerima kunjungan Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Turki, Achmad Rizal Purnama, di Gedung B.J. Habibie, Jakarta, pada Selasa (14/10). Pertemuan ini membahas peluang kolaborasi strategis antara Indonesia dan Turki di bidang energi nuklir dan riset kesehatan.

Dalam pertemuan tersebut, Dubes Achmad Rizal Purnama menyampaikan bahwa Turki menunjukkan keterbukaan untuk menjajaki kemitraan baru dengan Indonesia. “Pada prinsipnya mereka terbuka. Turki sudah berpengalaman membangun reaktor nuklir, seperti proyek Akkuyu yang bekerja sama dengan Rusia, dan juga sedang mengkaji pengembangan proyek Sinop,” ujar Rizal.

Ia menambahkan, Turki kini tengah mencari mitra strategis untuk mengembangkan model kerja sama investasi dan teknologi yang bersifat jangka panjang. “Mereka sudah punya kemampuan teknis dan SDM yang kuat, dan sekarang sedang mencari partner yang pas untuk melangkah ke tahap berikutnya,” ujarnya.

Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko menyambut positif peluang tersebut dan menegaskan bahwa BRIN siap mengeksplorasi potensi kerja sama melalui pendekatan co-development.

“Kami akan coba eksplorasi potensi transfer dan pengembangan teknologi melalui kemitraan yang produktif. Prinsipnya bukan sekadar transfer teknologi, tapi pengembangan bersama,” kata Handoko.

Dalam bidang kesehatan, Handoko menjelaskan bahwa BRIN mendorong pengembangan bersama produk riset yang relevan dengan kebutuhan nasional, seperti vaksin atau teknologi medis.

“Kalau di bidang kesehatan, kami dorong co-development produk yang dibutuhkan masyarakat Indonesia. Keuntungannya bukan hanya di hasil riset, tapi juga peningkatan kapasitas peneliti dan teknolog dalam negeri,” jelasnya.

Kunjungan ini menjadi upaya memperkuat hubungan riset dan teknologi antara Indonesia dan Turki, yang selama ini terjalin baik di berbagai bidang strategis. Pertemuan ini juga membuka ruang untuk menindaklanjuti pembahasan melalui komunikasi dan penjajakan lanjutan antara BRIN dan mitra riset di Turki.

Potensi kerja sama ini diharapkan dapat mendorong penguatan kapasitas teknologi energi yang berkelanjutan, sekaligus memperluas kolaborasi riset kesehatan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. (RA)