PEKANBARU – PT Pertamina Hulu Rokan dan PT PLN (Persero) teken Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) untuk memenuhi kebutuhan operasional blok Rokan. Total listrik yang akan dipasok PLN melalui jaringan (on grid) mencapai 80 megawatt (MW) yang bakal disalurkan secara bertahap.
Muh. Taufan, Operation Head Subsurface Development & Planning Zona Rokan, PHR, menyatakan penyaluran listrik dilakukan secara bertahap. Untuk tahap awal akan mulai dilakukan tahun depan dengan pasokan listrik sebesar 25 MW. Sisanya akan disalurkan mulai tahun 2027.
“Kami sudah tanda tangan pada pekan lalu PJBL dengan PLN sehingga listrik ke Rokan ada tambahan suplai pasokan dari PLN. Tahun depan sekitar 25 MW mulai masuk perjanjian awalnya 80 MW. Itu nanti dari jaringan PLN atau On grid yang sudah ada yang dikoneksikan ke Rokan,” ungkap Taufan saat ditemui Dunia Energi di Blok Rokan, Kamis (16/10).
Blok Rokan sendiri membutuhkan total listrik sebesar 430 MW yang dipasok dari PLTG North Duri Cogen MCTN berkapasitas 300 MW dan didukung PLTG Minas dan Central Duri sebesar 130 MW.
Menurut Taufan, langkah untuk menyerap listrik dari jaringan PLN untuk meningkat keandalan pasokan listrik. Untuk menunjang produksi. PHR kata dia membutuhkan gas sebesar 215 BBTUD untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik. Namun realisasi suplai gas kurang dari yang dibutuhkan. Selain itu pembangkit listrik Duri dan Minas juga sudah terlalu tua sehingga tidak lagi efisien. Selain itu kekurangan pasokan gas bakal berdampak pada kegiatan operasional kegiatan di Rokan sehingga turut andil dalam optimalisasi kegiatan produksi minyak.
Selama ini pasokan gas untuk pembangkit listrik Rokan berasal dari blok Corridor, Blok Jambi Merang dan Jabung. “Ketersediaan gas selalu dibawah yang dibutuhkan. Kita memerlukan 215 BBTUD tapi cuma dapat 190-195 BBTUD. Rokan ada ketergantungan pihak eksternal,” ungkap Taufan.
Listrik dari Blok Rokan memang rencananya dipasok dari sistem kelistrikan Sumatera dan uap 335 MBSPD dengan menggunakan New Steam Generator. PLN membutuhkan waktu sekitar tiga tahun sejak 2021 lalu untuk membangun interkoneksi listrik sistem Sumatera ke Blok Rokan. (RI)





Komentar Terbaru