JAKARTA – Rencana pemerintah Indonesia untuk mengembangkan potensi migas di wilayah Ambalat ternyata tidak akan mudah lantaran masih banyak yang harus dibicarakan lebih lanjut, terutama untuk urusan batas wilayah negara, meskipun sempat ada kesepakatan untuk mengkaji pemanfaatan bersama antara pemerintah Indonesia dan Malaysia.

Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menegaskan memang sempat ada ide untuk bisa memanfaatkan bersama potensi migas di Ambalat akan tetapi implementasinya ternyata tidak mudah. Saat ini saja kedua pemerintahan Indonesia dan Malaysia masih membahas batasan pasti kedua wilayah negara.

“Kalau secara teritori, itu nanti biarlah sama menteri luar negeri yang jawab. Tetapi memang ada sempat ide, bahwa Ambalat itu, kalau ada sumber daya alamnya, dikelola bersama. Tapi itu masih dalam batas ide,” ungkap Bahlil ditemui di Kementerian ESDM, Senin (11/8).

Menurutnya ide tersebut masih wacana awal. Penelitan lebih lanjut terkait jumlah cadangan atau potensi migas di sana juga belum jalan sehingga memang realisasi kerja sama dengan Malaysia untuk kembangkan potensi cadangan migas di Ambalat masih harus menemui jalan panjang. “Kita baru bicara. Belum-belum. Kita belum penelitian,” tegas Bahlil.

Sebelumnya Bahlil memang menjelaskan kedua negara berhati-hati dalam membahas kerja sama ini karena berada di wilayah perbatasan. Namun fondasi awal untuk kerja sama sudah mulai dibahas.

“Lagi kita membangun konsep Ambalat adalah wilayah yang hari ini kan secara politik itu masing-masing merasa mengklaim kan kira-kira begitu, atau ada kebatasan-kebatasan. Nah jujur saya katakan bawah situ ada potensi sumber daya minyak dan gas. Salah satu yang kita diskusikan adalah bagaimana kawasan ini kita kelola bersama untuk kebaikan bersama,” kata Bahlil.