SURABAYA – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Subholding Upstream Pertamina melalui afiliasinya Pertamina Irak Eksplorasi Produksi (PIREP) anak usaha dari Pertamina International EP (PIEP) manambah hak partisipasi atau Participating Interest (PI) di Blok West Qurna 1 (WQ-1) di Irak yang merupakan salah satu Super Giant Field yang ada di dunia.

Pertamina menambah PI di WQ-1 sebesar 10%, sehingga total saat ini PI yang dimiliki di sana mencapai 20%.

Wiko Migantoro, Direktur Utama PHE, mengungkapkan pembelian PI di WQ-1 sudah rampung pada akhir tahun 2022 lalu sehingga mulai tahun ini Pertamina telah resmi meningkatkan PI-nya di WQ-1.

“Irak sudah berhasil menambah 10% stake (saham), akhir tahun lalu berhasil tambah stake 10% di West Qurna tambah 10%,” kata Wiko kepada Dunia Energi, di Surabaya, Rabu (8/2).

Agresifitas PHE untuk merger dan akuisisi tidak akan berhenti. Bahkan di tahun ini PHE telah menyiapkan anggaran khusus mencapai US$1,5 miliar. Wilayah yang dibidik PHE kata Wiko ada di Timur Tengah dan Afrika.

Akuisisi di Middle East dan Afrika, wilayah baru. Bukan dibawah Maurel & Prom (M&P). Under (dibawah) PHE,” ujar Wiko.

Menurut Wiko agresifitas PHE dalam mencari wilayah atau blok migas baru menjadi salah satu cara PHE untuk mengejar target produksi jangka panjang serta keuangan.

“Bagian dari strategi pengembangan jangka panjang kita kalau pertamina blueprint domestik internasional untuk perbaiki porfolio cadangan tambah production ratio tentu berikan benefit bagi perusaan tidak hanya portofolio tapi juga profit dan kinerja keuangan,” jelas Wiko.

John Anis, Direktur Utama Pertamina Internasional EP, mengungkapkan tambahan 10% PI dibeli Pertamina dari EMIL. Dia menuturkan perlu negosiasi panjang dengan Exxonmobil hingga akhirnya Pertamina sukses memiliki PI total saat ini 20% di WQ-1. “Kita tambah 10% PI di West Qurna 1 dari EMIL,” ujar John kepada Dunia Energi.

Blok West Qurna -1 berlokasi di dekat Basrah, kota besar ke-2 Irak, sekitar 400 Km sebelah tenggara ibukota Bagdad. Ladang raksasa ini memiliki cadangan terambil sekitar 22 Miliar Barel Minyak (BBO) dengan operator masih tetap dipegang oleh Exxonmobil Iraq Limited (EMIL).

Pertamina mulai menjajaki kepemilikan saham di WQ-1 pada tahun 1996. berawal dari usaha Pertamina mencari peluang usaha di Irak pada 1996, lalu. Pada 1997 Pertamina mendapat beberapa kesempatan join study dari pemerintah Irak, antara lain di Blok-3 Western Dessert (WD) dan Lapangan Tuba. Pertamina pernah melakukan kegiatan eksplorasi berupa kegiatan seismik di Blok-3WD.

Kegiatan Pertamina di Irak, sempat terhenti dalam waktu cukup lama akibat konflik politik di Negara tersebut. Pada 2009, Pertamina mengikuti bidding round Irak 1, 2 & 4, namun belum memperoleh hasil yang positif. Selanjutnya, pada pertengahan 2013 ada tawaran untuk pengalihan 10 % participating interest (PI) EMIL di blok WQ-1, Pertamina mengikuti lelang tersebut setelah memenuhi semua persyaratan yang ada dan memperoleh persetujuan dari para parties dan Pemerintah Iraq, akhirnya Pertamina melalui PT Pertamina Irak Eksplorasi Produksi resmi sebagai salah satu pemegang participating interest di Lapangan WQ-1. (RI)