JAKARTA – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) hingga Juni 2019 telah memproduksi 30.711 ton nikel dalam matte, turun 15% dibanding periode enam bulan pertama 2018 yang mencapai 36.034 ton. Penurunan produksi terutama disebabkan aktivitas pemeliharaan yang telah direncanakan terkait Larona Canal Relining, shutdown pabrik dan masalah-masalah di tanur listrik yang tidak terencana pada 2019.

Berbagai masalah yang dihadapi pada 2019 membuat Vale merevisi target produksinya dari semula 76 ribu ton nikel dalam matte menjadi 71 ribu-73 ribu ton nikel dalam matte. Namun hingga paruh pertama 2019, realisasinya belum juga mencapai dari target yang telah direvisi. Untuk mencapai target tersebut, Vale harus memproduksi minimal 40.300 ton pada enam bulan kedua tahun ini.

“Kami optimistis dapat mencapai target produksi 2019 sebesar 71 ribu-73 ribu ton,” kata Nico Kanter, Chief Executive Officer dan Presiden Direktur Vale dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/7).

Optimisme Vale seiring dengan tuntasnya aktivitas pemeliharaan yang dilakukan. Ini ditunjukkan dengan produksi kuartal II yang mencapai 17.631 ton, melonjak 35% dibanding realisasi produksi kuartal sebelumnya yang hanya 13.080 ton nikel dalam matte.

“Produksi kuartal II lebih tinggi dibanding kuartal I 2019 saat aktivitas pemeliharaan yang telah direncanakan selesai,” kata Nico.(AT)