21 Kesepakatan Perubahan Harga Gas Industri dan Pembangkit Listriik Kembali Ditandatangani

JAKARTA – Penandatanganan perjanjian penyesuaian harga gas bumi berdasarkan implementasi Permen ESDM Nomor 8 tahun 2020 dan Permen ESDM Nomor 10 tahun 2020 yang diikuti dengan Kepmen ESDM Nomor 89K/2020 dan Kepmen ESDM Nomor 91K/2020 kembali dilakukan secara virtual pada Kamis (30/6) terdiri dari 21 Letter of Agreement/Side Letter of Agreement (LoA) antara penjual dan pembeli serta 7 Side Letter atas kontrak bagi hasil (PSC) antara Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

Dwi Soetjipto, Kepala SKK Migas,  mengungkapkan hingga saat ini total telah ditandatangani 23 Side Letter of PSC dan 59 LoA. Perkiraan volume gas dari 21 LoA yang ditandatangani pada hari ini mencapai 1.315 british thermal unit per day (BBTUD) sehingga total volume gas dari seluruh LoA yang telah ditandatangani mencapai 2.135 BBTUD.

Selain itu, ada sekitar 362 BBTUD volume gas yang juga disesuaikan melalui Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) sehingga total volume gas telah dilakukan penyesuaian mencapai 2.497 BBTUD atau hampir 45% dari target lifting gas dalam APBNP tahun 2020.

Dwi berharap kebijakan tersebut bisa menggenjot kegiatan sektor industri ditengah pandemi covid-19 yang melanda. Sehingga roda perekonomian terus berjalan.

“Saat ini seluruh pihak bekerja keras untuk memulihkan perekonomian negara akibat pandemi Covid-19, SKK Migas berharap dengan penyesuaian harga gas yang dilakukan ini diharapkan akan memberikan dampak yang jauh lebih besar lagi bagi negara melalui tumbuh dan berkembangnya kegiatan industri serta berkurangnya beban subsidi dan kompensasi pada sektor pupuk dan kelistrikan” kata Dwi, Kamis (30/7).

Menurut Dwi, side letter yang telah ditandatangani bersifat terbatas, tanpa merubah isi PSC secara keseluruhan, namun memiliki kekuatan hukum yang sama dengan PSC, sehingga dapat memberikan kepastian hukum sebagai jaminan atas investasi yang telah dilakukan dan akan dilakukan oleh KKKS.

SKK Migas berharap setelah penandatanganan Side Letter of PSC, dengan tidak berkurangnya penerimaan kontraktor, KKKS mampu menjaga target produksi gas dan dalam jangka panjang dapat meningkatkan pasokan gas melalui investasi pengembangan yang baru.

Dengan adanya kebijakan tersebut para konsumen gas bisa memanfaatkan gas dengan optimal untuk kegiatan operasi dan produksinya. Dukungan negara kata Dwi sudah sangat besar dengan mengurangi bagian negara dari sisi hulu, untuk
memberikan kepastian di sisi pasokan.

“Untuk itu kami berharap penyerapan gas dapat dilakukan sesuai volume yang ada di kontrak karena harga yang diberikan sudah jauh lebih rendah dari sebelumnya,” kata Dwi.(RI)

DAFTAR PENANDATANGANAN LETTER OF AGREEMENT ANTARA PENJUAL DAN PEMBELI GAS BUMI