BONTANG – PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) melalui anak usahanya, PT Indominco Mandiri (IMM), akan mengembangkan proyek Underground Coal Gasification (UCG) atau gasifikasi batu bara bawah tanah. Dalam hal ini IMM juga menggandeng Tekmira Kementerian ESDM.

“Kami bisa melihat peluang di sini. Studi awal sudah dilakukan mulai dari inisiasi awal seperti kita punya data, kaji, evaluasi secara teknis dan keekonomian apakah memungkinkan dilakukan UCG. Ternyata kajian awal itu statusnya potensial,” ungkap Era Tjahya Saputra, Kepala Teknik Tambang Indominco Mandiri, di Bontang, Kalimantan Timur, Kamis(16/3/2023).

Era menyebutkan pengembangan UCG yang diperkirakan menelan investasi US$200 juta, nantinya akan diperuntukkan guna menyuplai kebutuhan gas pabrik PT Pupuk Kaltim (PKT). Direncanakan pas
Da 2025 akan dilakukan Feasibility Study (FS) .
“Sasaran kami akan dijadikan pupuk. karena ada Pupuk Kaltim di lokasi kami, sehingga sudah punya market utama. Dan memang sama-sama butuh, PKT ternyata dari data Tekmira PKT dalam hal ini suplai gasnya terbatas 2027-2028. Ini kan gayung bersambut.
Target 2025 hasil FS layak atau tidak layak, dari sisi teknis, keekonomian, sosial, dan lainnya,” ujar Era.

Underground Coal Gasification atau gasifikasi batubara bawah tanah adalah proses industri yang mengubah batubara menjadi produk gas. UCG adalah proses gasifikasi in-situ, dilakukan pada lapisan batubara yang tidak ditambang menggunakan injeksi oksidan dan steam. Produk gas dibawa ke permukaan melalui sumur produksi yang dibor dari permukaan.

Era mengatakan jika proyek UCG berjalan lancar maka akan menjadi potensi besar bagi Perusahaan.
“Terkait harga keekonomian di kami US$4 itu sudah BEP. Itu tantangan bagaimana kita ngobrol dengan pemerintah untuk bahan pertimbangan,” kata Era.(RA)