JAKARTA – Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus berupaya meningkatkan kapabilitasnya dalam memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri. Salah satunya melalui proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan – Lawe Lawe.
“Pada 10 November lalu, KPI telah memulai proses pengoperasian awal salah satu unit utama yang berperan penting hasil proyek RDMP Balikpapan, yaitu unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC). Ini akan menjadi satu bukti kemampuan KPI dalam menghasilkan produk BBM tidak hanya secara kuantitas tetapi juga kualitas yang jauh lebih baik,” kata PMilla Suciyani, js. Corporate Secretary KPI, Rabu (26/11).
Milla menjelaskan RFCC merupakan unit produksi yang mampu mengolah residu atau produk sisa hasil pengolahan minyak mentah dari unit proses pengolahan sebelumnya. Melalui unit RFCC ini, residu tersebut dapat diolah kembali sehingga menghasilkan produk bernilai tinggi yaitu gasoline, propylene dan LPG.
“Artinya proses pengolahan di Kilang Balikpapan nantinya akan semakin maksimal. Semua bagian dari minyak mentah diolah menjadi produk yang bernilai,” kata Milla.
Kapasitas RFCC Kilang Balikpapan sendiri mencapai 90 ribu barel per hari dan merupakan unit RFCC terbesar di Indonesia. “Dengan beroperasinya unit RFCC Kilang Balikpapan nanti tentunya akan semakin memperkuat ketahanan energi nasional. Hasil produksi RFCC ini akan membantu mengurangi impor BBM terutama jenis gasoline dan LPG,” jelas Milla.
Sebelumnya, KPI sudah mengoperasikan 2 unit sejenis di Kilang Balongan dan Kilang Cilacap. Di Cilacap, KPI mengoperasikan unit RFCC sejak 30 September 2015. Proses pembangunannya sendiri dimulai sejak tahun 2011. RFCC Cilacap berkapasitas 62 ribu barel per hari.
“Pengoperasian RFCC Kilang Cilacap sudah mencapai 10 tahun. Ini tentunya menjadi modal dan tambahan optimisme bagi pekerja-pekerja KPI untuk juga dapat mengoperasikan RFCC Balikpapan,” kata Milla.
Selain RFCC Kilang Cilacap, KPI juga mengoperasikan unit yang hampir sejenis yaitu unit Residual Catalyticc Cracking (RCC) di Kilang Balongan. RCC Kilang Balongan memiliki kapasitas 83 ribu barel per hari dan telah mulai beroperasi sejak Maret 1994.
“Kami menargetkan RFCC Kilang Balikpapan segera beroperasi penuh sesuai dengan rencana. Ini adalah bagian dari komitmen KPI untuk terus memperkuat kemandirian energi. Ini tentunya akan bisa terlaksana dengan adanya dukungan para pemangku kepentingan,” kata Milla.





Komentar Terbaru