JAKARTA – Titan Infra Sejahtera (TIS) melalui anak usaha PT Servo Lintas Raya (SLR), mengoperasikan jalan khusus batu bara (hauling road) sepanjang 118 kilometer berkapasitas 50 juta ton yang menghubungkan wilayah Kabupaten Lahat, Muara Enim dan Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Kabupaten Lahat dan Muara Enim merupakan lumbung batubara Sumatra Selatan.
SLR terkoneksi dengan pelabuhan batubara yang dioperasikan oleh PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ), anak usaha PT Titan Infra Sejahtera. Saat ini, SDJ dapat menampung 34 juta ton batubara per tahun dan Perseroan berencana untuk terus meningkatkan kapasitas pelabuhan menjadi 45 juta ton per tahun.
Untuk mengantisipasi pertumbuhan volume produksi di Sumatra Selatan, PT Titan Infra Sejahtera berkomitmen meningkatkan layanan logistik dan infrastruktur. Saat ini, Perseroan sedang meningkatkan kualitas jalan angkut batubara SLR secara bertahap dari jalan gravel menjadi jalan chipseal.
“Jalan angkut chipseal memangkas waktu tempuh hingga 50% dari sebelumnya 7-8 jam menjadi hanya 3-4 jam per trip. Waktu tempuh lebih cepat berarti lebih hemat BBM, kualitas jalan lebih mulus juga mengurangi biaya pemeliharaan truk,” kata Suryo Suwignjo, Direktur Utama PT Titan Infra Sejahtera, di Jakarta, Selasa (9/12/2025).
Selain meningkatkan kualitas jalan angkut, Titan Infra Sejahtera menerapkan strategi pertumbuhan dengan membangun jalan pengumpan (feeder road) untuk menjangkau area tambang yang belum terkoneksi jalan SLR.
Provinsi Sumatra Selatan memiliki cadangan batubara melimpah sebanyak 9,3 miliar ton, namun volume produksi batubara hanya sekitar 100 juta ton per tahun. Dibandingkan wilayah Kalimantan, total produksi batubara dari Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan mencapai 687 juta ton pada tahun 2024.
Sumatra Selatan menghadapi tantangan logistik pengangkutan batubara dari tambang menuju pelabuhan karena jarak yang cukup jauh. Untuk itu, PT Titan Infra Sejahtera, penyedia infrastruktur dan layanan logistik batubara terintegrasi terbesar dan terpanjang di Sumatera Selatan, membuka lebar potensi batubara yang belum dieksploitasi secara optimal.
TIS berada pada posisi strategis sebagai penyedia infrastruktur logistik batubara terbesar, terintegrasi, terpanjang dan paling kritikal di Sumatera Selatan. Dengan potensi cadangan yang sangat besar dan rencana ekspansi yang agresif, TIS memiliki prospek pertumbuhan kuat dalam lima tahun ke depan serta berperan penting dalam mendukung pemanfaatan energi nasional secara efisien dan berkelanjutan.
”Kami menyadari kebutuhan para pelaku industri tambang batubara di Sumatra Selatan untuk tumbuh dan meningkatkan volume produksinya. Karena itu, kami sangat siap mendukung dengan menyediakan infrastruktur logistik batubara yang andal dan terintegrasi,” kata Victor B Tanuadji, Direktur Titan Infra Sejahtera.
Titan Infra Sejahtera saat ini memberikan layanan logistik dan infrastruktur bagi sejumlah pelanggan besar, seperti PT Bukit Asam Tbk, PT Mustika Indah Permai (MIP) – anak usaha PT Adaro Andalan Indonesia Tbk, PT Manambang Muara Enim (MME) and PT Duta Bara Utama (DBU).
Titan Infra Sejahtera merupakan penyedia infrastruktur dan layanan logistik batubara terintegrasi terbesar di Sumatera Selatan, mengoperasikan satu-satunya Designated Hauling Road dan pelabuhan batubara besar yang membuka akses menuju cadangan batubara besar wilayah tersebut.
TIS mengoperasikan jalan khusus batubara sepanjang 118 km melalui anak usahanya PT Servo Lintas Raya (SLR) dengan kapasitas angkut hingga 50 juta ton/tahun. Jalan SLR terkoneksi dengan pelabuhan batubara yang dioperasikan oleh PT Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ), anak usaha TIS. Saat ini, SDJ berkapasitas 34 juta ton dan akan dikembangkan menjadi 45 juta ton.(RA)





Komentar Terbaru