LUBUK KASIH, LANGKAT- Produksi dan lifting migas nasional boleh saja turun, tapi upaya untuk meningkatkan cadangan harus tetap dilakukan. Salah satunya ditunjukkan oleh PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) sekaligus kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di bawah pengawasan SKK Migas. Pertamina EP melakukan kegiatan eksplorasi sumur Radiatus Madu (RDM)-1 di wilayah kerja Pertamina EP Asset 1 Pangkalan Susu Field di Desa Lubuk Kasih Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Menurut Nanang Abdul Manaf, Presiden Direktur Pertamina EP, pemboran sumur eksplorasi RDM-1 adalah mencari cadangan baru migas sehingga produksi dari Pangkalan Susu Field terus bertambah. Produksi minyak dari Pangkalan Susu Field sekitar 450 BOPD dan diproyeksikan meningkat menuju level 1.000 BOPD pada pertengahan Januari 2019 seiring akan ada tambahan produksi sebesar 350 BOPD dari sumur darat (onshore) Batumandi-B1 di Desa Paya Tusam, Kecamatan Wampu, Langkat.

“Sebagai bentuk sinergi BUMN, dalam kegiatan pemboran sumur RDM-1, Pertamina EP menggandeng PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI), yang juga anak usaha Pertamina di sektor hulu,” ujar Nanang di sela selamatan dan sosialisasi pengeboran sumur Radiatus Madu (RDM)-1 di Lubuk Kasih, Langkat, Minggu (31/12) sore.

Hadir dalam acara selamatan dan sosialisasi tersebut Direktur Utama PT PDSI Budi Nugraha Pangaribuan, Direktur Eksplorasi dan Proyek Penemuan Baru Pertamina EP Ahmad Alfian Husein, General Manager Pertamina EP Asset 1 Rizal Rishnul Wathan, dan Asisten I Adminisrasi dan Tata Pemerintahan Kabupaten Langkat Abdul Karim.

Pertamina EP memproyeksikan cadangan sumur RDM-1 sebesar 22 juta barel setara minyak (MMBOE) terdiri atas 10,8 juta barel minyak dan 62,8 gas sebesar BCFG. Formasi objektif yang dibidik adalah Besitang River Sand (RS). Pemboran sumur eksplorasi RDM-1 menggunakan Rig PDSI N110/59 dengan kekuatan 1.500 tenaga kuda (horse power/HP). “Total investasi untuk kegiatan pemboran ini sekitar US$ 13 juta (setara Rp 188,5 miliar pada kurs Rp14.500),” katanya.

Presiden Direktur PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf (kiri) bersama Direktur Eksplorasi dan Proyek Penemuan Baru Pertamina EP Ahmad Alfian Husein melihat rig PDSI N110/59 usai selamatan dan sosialisasi pemboran sumur eksplorasi RDM-1 di Desa Lubuk Kasih, Langkat, Senin (31 Januari 2018). (foto: A Tatan Rustandi/Dunia-Energi).

Nanang mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah dan masyarakat di Kabupaten Langkat yang mendukung kegiatan pemboran Pertamina EP di sumur RDM-1 selama persiapan mulai pembukaan jalan, pembebasan lahan, mengurus perizinan dan konstruksi serta mobilisasi rig yang berjalan lancar. “Mudah-mudahan kegiatan pemboran ini memberi hasil maksimal sehingga setelah diproduksikan dapat berkontribusi untuk dana bagi hasil daerah,” ujarnya.

Ahmad Alfian Husein menambahkan kegiatan pemboran eksplorasi sumur RDM-1 dilakukan hingga kedalaman 2.125 meter. Manajemen Pertamina EP berharap kegiatan pemboran bisa menembus beberapa lapisan reservoar cadangan minyak baru untuk menambah usia produksi (life cycle) Pangkalan Susu Field. “Bila hasilnya positif, kegiatan produksi bisa dilakukan pada tiga tahun ke depan karena harus ada persiapan PoD (Plan of Development) dan lain-lain,” ujar Alfian.

Abdul Karim, Asda I Kabupaten Langkat atas nama Bupati Langkat, mengatakan kegiatan pemboran sumur RDM-1 akan memberi dampak positif bagi masyarakat Langkat. Pemrintah Kabupaten Langkat mengajak seluruh elemen masyarakat Langkat mendukung sepenuhnya aktivitas Pertamina EP di Langkat, termasuk pemboran sumur RDM-1 karena ini bagian dari proyek nasional dalam memantapkan ketersediaan energi dalam negeri.

“Masyarakat Langkat masih mengingat dengan jelas bagaimana Pangkalan Brandan yang berada di wilayah hukum Kabupaten Langkat bisa berjaya pada masa lalu dan harapan itu muncul khususnya di Desa Lubuk Kasih,” ujarnya.

Budi Nugraha Pangaribuan menjelaskan PDSI mendukung kegiatan tajak sumur yang dilakukan Pertamina EP, termasuk di sumur RDM-1 dengan kegiatan selama 24 jam penuh. Peralatan untuk pemboran sudah siap 100% dan tinggal operasional. Budi menyebutkan, kegiatan pemboran di sumur Pertamina EP ini adalah bentuk sinergi antaranak usaha Pertamina, apalagi Pertamina EP berkontribusi 65% terhadap pendapatan PDSI.

“Semoga kegiatan pemboran eksplorasi suur RDM-1 menghasilkan cadangan migas yang sesuai proyeksi sehingga sesuai harapan manajemen Pertamina EP bisa dapat diproduksikan,” ujar Budi.

Di akhir selamatan dan sosialisasi, manajemen Pertamina EP memberikan santuan kepada 35 orang anak yatim, perwakilan 10 warga Desa Lubuk Kasih, satu ekor sapi untuk Desa Lubuh Kasih, dan bantuan untuk mesjid Nurul Hidayah. (DR)