JAKARTA – PT ABM Investama (ABMM), perusahaan energi terintegrasi yang fokus pada bisnis pertambangan batu bara, logistik, energi serta jasa pendukungnya, melalui anak usahanya PT Cipta Kridatama (CK), memperoleh fasilitas kredit Rp4,2 triliun dengan opsi akordeon Rp1 triliun dari sindikasi beberapa lembaga keuangan perbankan dalam negeri.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (16/12/2025), nilai kredit ini setara 36% ekuitas Perusahaan. Kredit ditujukan untuk menurunkan biaya keuangan dan memperkuat neraca Perusahaan pertambangan dan energi yang jadi salah satu favorit Lo Kheng Hong pemilik 2,19 juta saham ini.

“Opsi Akordeon dapat dipergunakan setelah pemenuhan persyaratan dan memperoleh persetujuan dari kreditur, paling lambat dipergunakan 2 tahun sejak tanggal kejadian,” kata Bogee Garystho Priyono, Sekretaris Perusahaan ABMM.

Ia menjelaskan fasilitas pembiayaan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi struktur pendanaan perusahaan.

“Tujuan perjanjian ini yaitu untuk menurunkan margin dan reprofiling jangka waktu fasilitas kredit dalam rangka menurunkan biaya keuangan dan memperkuat neraca keuangan,” jelas Bogee.

Seiring dengan karakteristik transaksi yang melibatkan lembaga perbankan sebagai kreditur, Bogee menegaskan bahwa fasilitas kredit tersebut mendapat pengecualian dari kewajiban penggunaan jasa penilai independen serta persetujuan RUPS, sebagaimana diatur dalam Pasal 11 huruf b POJK No. 17/2020.

ABM Investama adalah perusahaan energi terintegrasi melalui investasi strategis di sektor pertambangan, logistik, dan jasa teknik industri untuk mendukung seluruh rantai nilai industri energi seperti pengelolaan sumber daya pertambangan, jasa pertambangan, dan infrastruktur. ABM Investama memiliki beberapa anak perusahaan, yaitu PT Reswara Minergi Hartama, PT Cipta Kridatama (CK), PT Cipta Krida Bahari (CKB), PT Sanggar Sarana Baja (SSB), PT Anzara Janitra Nusantara (AJN), dan PT Prima Wiguna Parama.(RA)