JAKARTA – INPEX Masela, Ltd operator dan mewakili para mitra Joint Venture-nya yaitu PT Pertamina Hulu Energi Masela (PHE Masela) dan PETRONAS Masela Sdn. Bhd. (PETRONAS Masela), resmi memulai tahap Front-End Engineering and Design (FEED) Proyek LNG Abadi di Blok Masela. Pekerjaan FEED mencakup peninjauan dan penetapan spesifikasi fasilitas yang memproduksi dan memproses hidrokarbon dari Lapangan Gas Abadi, serta Pabrik LNG Darat (OLNG).
Puri Minari, Senior Manager Communication and Relations INPEX Masela Ltd menjelaskan pekerjaan FEED ini terbagi menjadi empat paket utama yaitu OLNG, Floating Production Storage and Offloading (FPSO), Subsea Umbilicals, Risers and Flowlines (SURF), dan Gas Export Pipeline (GEP). INPEX pada saat ini telah memberikan kontrak paket SURF, GEP, dan FPSO. Paket kontrak FPSO akan menggunakan metode “dual FEED”, yaitu melibatkan dua konsorsium kontraktor yang bekerja secara bersamaan namun terpisah untuk menciptakan tender yang kompetitif.
Melalui metode tersebut, pekerjaan Front-End Engineering Design (FEED) dan Engineering, Procurement, and Construction (EPC) akan diberikan kepada konsorsium yang sama, di mana pelaksanaan EPC akan diberikan kepada konsorsium yang menyampaikan penawaran EPC yang terbaik dari sisi teknis dan komersial setelah menyelesaikan jasa FEED. “Metode dual FEED ini juga akan diterapkan untuk paket kontrak OLNG, di mana pemilihan kontraktor dan finalisasi kontrak akan dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan,” kata Puri dalam keterangannya, Senin (4/8).
Volume produksi LNG tahunan dari proyek Abadi diperkirakan mencapai 9,5 juta ton, setara dengan lebih dari 10 persen impor LNG tahunan Jepang. Proyek Masela ditargetkan mampu menyediakan pasokan energi bersih yang stabil dalam jangka panjang. Hal ini didukung oleh karakteristik lapangan gas yang unggul dan cadangan yang melimpah, sehingga memungkinkan pengembangan secara efisien, serta adanya komponen CCS (Carbon Capture and Storage) dari proyek ini.
INPEX berharap bahwa pelaksanaan tahap FEED ini akan memberikan kontribusi pada ekspansi bisnis gas alam dan LNG perusahaan, serta mendukung upaya pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sesuai dengan INPEX Vision 2035 yang diumumkan pada Februari 2025. “Selain itu, proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan khususnya terhadap pembangunan ekonomi yang sangat dibutuhkan di wilayah Indonesia bagian timur, serta mendukung pencapaian target nasional Indonesia untuk mencapai net zero emisi CO2 pada tahun 2060,” kata Puri.





Komentar Terbaru