ROKAN HULU – PT APG Westkampar Indonesia (APGWI) sukses genjot produksi minyak di Blok West Kampar hingga ke level di atas 1.000 barel per hari (bph).
Djoko Siswanto, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menilai capaian tersebut merupakan bukti kinerja operasional yang baik serta komitmen kuat perusahaan dalam mengoptimalkan potensi lapangan migas eksisting, sekaligus mendukung pencapaian target produksi minyak nasional yang telah ditetapkan pemerintah.
“Peningkatan produksi di Lapangan Pendalian hingga melampaui 1.000 barel per hari (bph) merupakan capaian yang patut diapresiasi. Ini menunjukkan bahwa dengan pengelolaan yang tepat, efisiensi, dan inovasi, lapangan migas tetap dapat berkontribusi signifikan terhadap pencapaian target produksi tahunan nasional,” ujar Djoko pada selasa (23/12).
Peningkatan produksi minyak di Lapangan Pendalian dicapai melalui berbagai langkah strategis, antara lain optimalisasi sumur produksi, peningkatan keandalan fasilitas, serta penerapan teknologi dan praktik operasi yang efisien, dengan tetap mengedepankan aspek keselamatan kerja dan perlindungan lingkungan.
Manajemen PT APG Westkampar Indonesia menyampaikan apresiasi atas kunjungan dan dukungan pemerintah, khususnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan SKK Migas dalam mendukung keberlanjutan operasi perusahaan.
Adi Prasetyana, Direktur Utama APGWI, menjelaskan bahwa peningkatan produksi dilakukan melalui program reaktivasi dan pengembangan sumur. “Dengan demikian, total sumur eksisting yang saat ini dikelola PT APG Westkampar Indonesia berjumlah 12 sumur,” jelas Adi.
Ke depan, PT APG Westkampar Indonesia akan terus melakukan pengembangan dan optimalisasi Lapangan Pendalian guna mempertahankan dan meningkatkan produksi minyak, sejalan dengan upaya pemerintah dalam mencapai target produksi minyak nasional.
Sebagai perusahaan minyak nasional yang beroperasi di wilayah Rokan Hulu, produksi APGWI saat pertama kali mengambil alih lapangan pada Januari 2023 dengan produksi sekitar 200 bph, dan terus meningkat hingga mencapai lebih dari 1.000 bph saat ini.





Komentar Terbaru