JAKARTA – PT PLN (Persero) melalui PLN UID Jakarta Raya mendanai riset Pembangkit Listrik Mini Hybrid (PLMH) Surya–Angin Rumah Tangga yang dikembangkan mahasiswa Institut Teknologi PLN (ITPLN). Kerja sama itu dikukuhkan lewat penandatanganan perjanjian pelaksanaan Program TJSL/CSR antara Wakil Rektor I ITPLN, Prof. Syamsir Abduh, dan Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN UID Jakarta Raya, Haris Andika.

Prof. Syamsir menyambut dukungan tersebut sebagai dorongan penting bagi kampus dalam memperkuat kualitas riset energi terbarukan. “Alhamdulillah, kerja sama seperti ini menambah nilai kami. Mahasiswa, baik S1 maupun S2, sudah dibina di laboratorium PLTS untuk penelitian. Bahkan, lebih dari 400 mahasiswa S2 mendapat beasiswa PLN, dan kami arahkan untuk pengembangan EBT, terutama di daerah-daerah terpencil,” ujar Prof. Syamsir di Jakarta, Selasa(9/12/2025).

Ia menambahkan, kolaborasi dengan PLN tidak hanya terkait riset, tetapi juga penguatan kurikulum. Sejumlah pengajar dari puslitbang PLN direkrut menjadi dosen ITPLN. Meski demikian, ada batasan struktural terkait penyaluran bantuan dana.

“PLN sebagai induk ITPLN tidak bisa memberikan dana langsung ke ITPLN, tetapi hanya bisa melalui YPK PLN dalam bentuk CSR,” kata Syamsir.

Menurutnya, ITPLN terus berupaya memperkuat daya saing bukan lewat pencitraan, melainkan mutu akademik dan produktivitas riset. Hasilnya terlihat dari capaian mahasiswa yang menjuarai berbagai kompetisi nasional hingga internasional, terutama di bidang energi baru terbarukan.

Salah satu inovasi itu adalah riset PLMH Surya–Angin, yang keluar sebagai juara dalam kategori Inovasi Solusi Perubahan Iklim pada ajang PLN SustainAction 2025. Kompetisi tersebut menjaring lebih dari 2.000 proposal inovasi dari seluruh Indonesia, namun hanya 15 tim yang berhasil melaju ke tahap final di Kantor Pusat PLN, Jakarta.

Dalam PLN SustainAction 2025 ini, tim ITPLN dibimbing oleh Ir. Ishvandono Yunaini A., M.M, yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor III. Peran Pengarah diemban oleh Dr. Ir. Muhammad Sofyan, ST., MT dari LPPM. Tim ini diketuai oleh Andi Makkulau, ST., M.Ikom., MT, yang didampingi oleh Syarif Hidayat, S.Si., MT dari BLKA yang bertugas sebagai Sekretaris, serta Samsurizal, ST., MT dari LPPM yang memegang peran Bendahara.

Pada struktur keanggotaan, terdapat enam mahasiswa yang berkontribusi mendukung kelancaran kegiatan. Mereka adalah Ibra Habibi Alfitra (NIM 202311072), Amalia Mutmainnah Nasruddin (NIM 202311127), Zidane Arrafi Iryon (NIM 202311228).

PLMH Surya–Angin dirancang sebagai model elektrifikasi mandiri untuk wilayah 3T. Sistem ini mengombinasikan dua panel surya 590 Wp (total 1.180 Wp) dengan turbin angin Archimedes berdiameter 1,5 meter berpenggerak Permanent Magnet Generator (PMG) 1.000 W. Total kapasitas mencapai sekitar 2 kW, cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar satu rumah tangga.

Dalam konsep pengembangannya, sistem ini menargetkan suplai listrik mandiri 24 jam untuk satu rukun tetangga (RT) dengan produksi energi minimal 2.500 kWh per tahun. Dampak lingkungannya signifikan, yakni pengurangan emisi hingga ±2 ton CO₂ per tahun. Program ini juga menekankan pelatihan teknis bagi masyarakat setempat serta penyusunan panduan untuk replikasi teknologi di rumah-rumah lain.

Sementara itu, Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN UID Jakarta Raya, Haris Andika menegaskan bahwa pengembangan energi terbarukan skala kecil masih sangat penting, terutama di wilayah terpencil.

“Bicara EBT, kapasitas kecil pun sangat dibutuhkan di daerah tertentu. Kami berharap ITPLN menjadi kampus terdepan di bidang EBT. PLN siap mendukung dari sisi riset hingga aplikasi,” katanya.

Ia juga menyoroti tingginya dukungan internal PLN terhadap ITPLN, termasuk penyediaan 250 mahasiswa ikatan kerja setiap tahun. Menurutnya, peluang itu akan membuat semakin banyak pegawai PLN berasal dari alumni ITPLN.

Dukungan PLN terhadap riset mahasiswa ITPLN menjadi sinyal bahwa inovasi energi bersih kini tak lagi hanya jargon, melainkan kebutuhan mendesak. Langkah ini sekaligus membuka jalan bagi perguruan tinggi untuk berperan lebih besar dalam mengakselerasi transisi energi nasional.(RA)