JAKARTA – Setelah sempat mengalami kendala, penyaluran gas bumi kepada pelanggan industri dipastikan sudah sepenuhnya normal, dengan pasokan 100%. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) selaku Subholding Gas Pertamina menyebut bahwa penguatan pasokan sudah dilakukan sejak pertengahan Agustus, sehingga tidak ada pemberlakuan pembatasan.

Fajriyah Usman, Corporate Secretary PGN, mengatakan bahwa penguatan pasokan gas tidak terlepas dari dukungan penuh pemerintah dalam tambahan pasokan, termasuk gas swap Natuna. Dan didukung optimalisasi pasokan gas dan LNG serta kerja sama berbagai pemangku kepentingan terkait. Sinergi tersebut menjadi landasan penting bagi PGN untuk memastikan keandalan pasokan dan pelayanan energi bersih bagi seluruh sektor pelanggan, terutama industri.

“PGN senantiasa berkomitmen mengupayakan pemenuhan kebutuhan energi gas bumi dengan optimal. Dengan kondisi penyaluran gas yang sudah normal, kami dapat semakin fokus mendukung kegiatan operasional pelanggan serta menjaga kontribusi gas bumi dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Fajriyah dalam keterangannya, Senin (25/8).

Ke depan, kata Fajriyah, PGN terus memperkuat infrastruktur dan layanan agar pasokan energi ramah lingkungan dapat terdistribusi dengan andal dan berkelanjutan. Upaya ini sejalan dengan komitmen PGN dalam mendukung transisi energi nasional serta pencapaian target Net Zero Emission (NZE) 2060.

PGN sebelumnya mengumumkan telah terjadi penurunan pasokan gas yang berdampak pada penyaluran gas untuk sementara waktu kepada pelanggan PGN di Jawa Barat dan sebagian Sumatera khususnya terhadap para pelanggan di sektor industri.

Bahkan PGN mengeluarkan deklarasi keadaan darurat diumumkan PGN dengan mempertimbangkan potensi meluasnya dampak terhadap gangguan operasi sistem transmisi dan distribusi gas PGN serta pergerakan perekonomian nasional.

Penurunan pasokan gas PGN dipicu penurunan volume gas yang disalurkan pada Agustus 2025 oleh pemasok gas atau Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Kondisi ini disebabkan oleh adanya pemeliharaan operasional tak terencana (unplanned) di beberapa pemasok gas serta beberapa rencana tambahan pasokan gas yang masih dalam progress.(RA)