JAKARTA – Kecelakaan dalam kegiatan tambang kembali terjadi. Kali ini kecelakaan terjadi di areal penambangan emas tanpa izin (PETI) di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, Selasa malam (26/2).
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Nasional Penanggulangan, mengatakan dalam laporan terakhir ada puluhan orang yang diperkirakan masih terjebak di lokasi penambangan.
“Data sementara diperkirakan sebanyak 60 orang lebih tertimbun material longsoran tanah dan bebatuan di lokasi areal tambang rakyat,” kata Sutopo, Rabu (27/2).
Longsor terjadi pada saat puluhan orang sedang menambang emas di lokasi tersebut. Tiba-tiba tiang dan papan penyanggah lubang galian patah akibat kondisi tanah yang labil dan banyaknya lubang galian tambang.
Menurut Sutopo, hingga Kamis pukul 05.00 WITA, sudah berhasil di evakuasi sebanyak 14 orang dengan rincian satu korban jiwa meninggal dan 13 orang mengalami luka ringan dan berat.
“Diperkirakan masih terdapat puluhan korban terjebak di dalam reruntuhan lubang galian tambang,” ungkap Sutopo dalam keterangan tertulisnya.
Agung Pribadi, Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan tambang emas di Bolaang Magondow Sulawesi Utara yang mengalami longsor merupakan tambang ilegal yang dioperasikan masyarakat.
Agung mengakui penertiban tambang ilegal menjadi wewenang Pemerintah Daerah (Pemda). Tiga bulan sebelum peristiwa longsor terjadi Kementerian ESDM sudah melayangkan surat ke Pemda dan pihak keamanan untuk menertibkan penambangan ilegal di wilayah tersebut.
“Tambang emas di Sulawesi Utara longsor itu ilegal. Tiga bulan lalu kami sudah megirimkan surat ke pemerintah daerah dan pihak keamanan,” kata Agung.
Pemerintah, kata dia turut prihatin atas musibah yang terjadi. Untuk itu, kedepannya harus ada penertiban yang lebih massif agar perisitwa serupa tidak terulang kembali.
“Saya ucapkan dukacita untuk keluarga korban longsor tambang emas di Sulawesi Utara,” kata Agung.(RI)
Komentar Terbaru