JAKARTA – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana untuk menawarkan puluhan blok migas pada tahun 2026. Ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan peluang dalam penemuan cadangan migas yang ujungnya bisa meningkatkan produksi.
Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM menjelaskan sejauh ini ditargetkan ada setidaknya 30 blok migas yang disiapkan oleh Ditjen Migas untuk ditawarkan atau dilelang kepada para calon investor.
Bahlil menegaskan baik investor nasional maupun internasional sama-sama memiliki peluang untuk bisa kelola blok migas potensial di tanah air.
“Tahun besok kita tenderkan 30 blok migas. Tender aja, jangan ada kong kalikong. Mau nasional, mau di luar negeri, selama dia profesional, monggo. Nggak ada masalah,” kata Bahlil di Jakarta, Senin (8/12).
Pemerintah kata Bahlil juga mendorong para investor untuk membawa teknologi mumpuni untuk memproduksi migas di Indonesia karena saat ini potensi diperkirakan banyak di wilayah timur ataupun laut dalam yang memerlukan teknologi tinggi. Selain itu berbagai paket insentif juga sudah disiapkan oleh pemerintah seperti dari sisi regulasi maupun insentif fiskal dan non fiskal lainnya.
“Jadi teknologi, kemudian kita percepat regulasi, kita berikan sweet tender insentif, izin-izinnya kita percepat, tapi juga jangan kita diganggu oleh bargaining-bargaining yang aneh-aneh,” ujar Bahlil.
Dia optimistis sektor hulu migas punya prospek cerah karena tahun ini saja ditargetkan lifting migas mampu mencapai target setelah ditahun-tahun sebelumnya gagal untuk mencapai target APBN.
Menurut Bahlil sejak 2008 sampai dengan 2024 Indoenesia tidak pernah target APBN, namun tahun ini target diperkirakan bisa tercapai.
“Dan insyaallah di tahun 2025 target APBN lifting kita bisa kita melampaui daripada target APBN. Ini insyaallah tercapai ini. Tahun ini insyaallah 605 ribu barel per hari lebih lah. Karena target APBN kita di 605 ribu barel per hari,” jelas Bahlil. (RI)





Komentar Terbaru