JAKARTA – Pasokan gas untuk kebutuhan pembangkit listrik dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN masih belum aman hingga akhir tahun. Berdasarkan catatan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiata Usaha Hulu Migas (SKK Migas), pasokan gas untuk pembangkit listrik dan PGN dipastikan aman hingga bulan September.
Kurnia Chairi, Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas, menjelaskan sejak tahun lalu memang terjadi peningkatan permintaan gas untuk sektor pembangkit listrik dan PGN.
“Kebutuhan memang meningkat, kita berkontrak dengan PLN jangka panjang 60 kargo per tahun kebutuhan sejak 2024 meningkat tahun ini 100 kargo per tahun. Bagaimana memenuhi kebutuhan gasnya? Sampai sekarang Agustus – September terpenuhi untuk pembangkit dan PGN,” jelas Kurnia dalam konferensi pers di kantor SKK Migas, Senin (21/7).
Untuk bisa mendapatkan pasokan sampai September itu, pemerintah kata Kurnia melakukan beberapa strategi antara lain mendorong produksi dipercepat. “Kita lakukan juga pengisian wilayah yang kebutuhan gas dengan LNG,” ungkap Kurnia.
Lebih lanjut SKK Migas bersama produsen gas juga menyusun ulang jadwal ekspor LNG. “Bukan dibatalkan ya, tapi dijadwalkan ulang. Kami bicara dengan produsen, konsumen gasnya,” ujar Kurnia.
Selanjutnya pemerintah juga melakukan swap gas Natuna dan Sumatera. Ada pengunrangan permintaan dari konsumen di Singapura antara 25 MMscfd – 31 MMscfd. “Mudah-mudahan dengan swap gas bisa kita atasi,” kata Kurnia.





Komentar Terbaru