JAKARTA – Kilang LNG Tangguh Train 3 yang dikelola oleh bp di Papua berhenti beroperasi. Fasilitas kilang LNG Tangguh merupakan fasilitas utama bersama kilang LNG Bontang yang produksi LNG di Indonesia.

Taufan Marhendrajana, Deputi Eksploitasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), saat dikonfirmasi mengakui Tangguh Train 3 memang sedang tidak beroperasi. Dia memastikan matinya Train 3 bukan karena adanya insiden melainkan memang sudah terjadwal untuk maintenance.

“Betul (tidak beroperasi), sedang program maintenance,” kata Taufan kepada Dunia Energi, Senin (25/8).

Lebih lanjut Taufan menjelaskan Tangguh Train 3 dijadwalkan untuk maintenance selama 16 hari. Sayangnya dia tidak menjelaskan berapa penurunan produksi has akibat adanya maintenance ini. “16 hari maintenance , sisa tujuh hari lagi,” ungkap dia.

Sebagai fasilitas utama produksi LNG di Indonesia matinya Tangguh Train 3 bisa berdampak besar terhadap produksi gas tanah air. Produksi LNG Indonesia tahun ini ditargetkan bisa mencapai 237,8 kargo.

Kurnia Chairi, Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas, mengungkapkan produksi dari kilang LNG Tangguh mendominasi kontribusi produksi LNG Indonesia menyusul dengam telah beroperasinya Train 3. “Sekitar 53,8 kargo Bontang, dan sebanyak 184 kargo dari Tangguh,” kata Kurnia.