JAKARTA – INPEX Corporation (INPEX) melalui anak perusahaannya INPEX Masela, LTD tengah mengejar realisasi pengembangan proyek Abadi Masela. Saat ini, INPEX sedang menyelesaikan tahap akhir proses tender.

“Dalam waktu dekat akan memulai fase Front-End Engineering Design (FEED), yang menjadi tonggak penting dalam perjalanan proyek ini,” kata Jarrad Blinco, Executive Project Director INPEX Masela, LTD dalam keterangannya, Rabu (9/7).

Jarrad mengatakan proyek Abadi merupakan proyek strategis yang sangat penting, baik bagi INPEX maupun Indonesia. Berlokasi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, wilayah yang lokasinya jauh dari pusat aktivitas utama, proyek ini membutuhkan perencanaan logistik dan teknis yang presisi.

“Salah satunya adalah tantangan teknis dimana pipa harus melintasi Palung Tanimbar dengan kedalaman lebih dari 1.500 meter,” ujar Jarrad.

Selain itu Fasilitas Floating Production Storage and Offloading (FPSO) yang akan dibangun juga merupakan salah satu yang terbesar di Indonesia. “Kami akan menggunakan sistem Christmas Tree terbesar yang pernah diproduksi di Indonesia, serta menjadikan proyek ini sebagai yang pertama menerapkan teknologi subsea Christmas Tree CCS melalui sumur bawah laut. Ini mencerminkan skala dan kompleksitas proyek yang luar biasa,” jelas Jarrad.

INPEX kata dia meyakini bahwa proyek ini akan menjadi salah satu kontributor utama dalam memperkuat ketahanan energi nasional. Tentunya dengan sinergi bersama para mitra dan dukungan kuat dari Pemerintah melalui SKK Migas.

Rikky Rahmat Firdaus, Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, menyampaikan bahwa daya saing investasi hulu migas Indonesia saat ini berada di peringkat ke-9 dari 14 negara di Asia Pacific. Dia menekankan urgensi strategi terobosan untuk meningkatkan daya saing dan menempatkan Indonesia pada posisi yang lebih baik di kancah global. ”Terdapat setidaknya 15 proyek strategis di industri hulu migas Indonesia, termasuk di dalamnya Proyek Abadi, WK Masela, yang diharapkan berproduksi sesuai jadwal”, kata Rikky.

Proyek Abadi Masela dirancang menjadi proyek LNG pertama di Indonesia yang menerapkan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) sejak awal pengembangannya. Pendekatan ini akan memainkan peran penting dalam mendukung target nasional dekarbonisasi Indonesia. Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional di sektor energi, Proyek Gas Abadi memainkan peran penting dalam mewujudkan ketahanan energi nasional berbasis energi bersih. Proyek LNG Abadi mencakup pembangunan dua train likuefaksi LNG di darat dengan total kapasitas produksi sebesar 9,5 juta metrik ton per tahun (MTPA), penyaluran gas pipa sebesar 150 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk kebutuhan domestik, dan produksi kondensat sekitar 35.000 barel per hari (BCPD). INPEX mengelola Lapangan Gas Abadi dengan partisipasi 65%, bersama mitra Pertamina Hulu Energi Masela (20%) dan Petronas Masela Sdn. Bhd. (15%).