JAKARTA – Pengetahuan tentang Panas bumi harus menjangkau generasi mudah. Pasalnya pengembangannya bakal terus terjadi, apalagi panas bumi digadang – gadang sebagai sumber energi bersih di masa depan.

The 11th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2025 yang baru saja digelar bukan hanya menjadi ajang pertemuan industri, tetapi juga menjadi ruang untuk menggerakkan generasi baru pendukung energi bersih di Indonesia.

Julfi Hadi, Ketua Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API), menegaskan bahwa IIGCE kini menjadi lebih dari sekadar acara bisnis.

“IIGCE sekarang adalah tempat semua pihak berkumpul – pemerintah, industri, akademisi, dan masyarakat. Tahun ini, generasi muda diberi ruang untuk ikut bicara. Ini langkah penting agar transisi energi bisa didukung semua lapisan,” jelas Julfi dalam keterangannya, Sabtu (20/9).

Selain rangkaian pameran dan konvensi utama, IIGCE 2025 menghadirkan berbagai program Pre-Event untuk memperluas jangkauan dan keterlibatan publik. Program tersebut meliputi Media Gathering, IGGC Rolling Golf Tournament, Geothermal Soccer Championship, Geothermal Fun Walk & Run, Field Trip, dan Pre-Conference Workshop yang memberikan kesempatan bagi peserta untuk memperdalam pengetahuan, memperluas jejaring, dan membangun kesadaran publik mengenai pentingnya pemanfaatan energi panas bumi IIGCE 2025 juga menegaskan perannya sebagai ekosistem utama pengembangan industri panas bumi nasional.

Bukan hanya sebagai ajang pameran dan konferensi, IIGCE berfungsi sebagai wadah yang menyatukan pemerintah, pelaku industri, investor, akademisi, dan masyarakat untuk berdiskusi, berkolaborasi, dan menciptakan terobosan nyata bagi percepatan pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia. Peran ini menjadikan IIGCE sebagai pusat gravitasi bagi pertumbuhan industri panas bumi tempat di mana ide bertemu aksi, dan inovasi menjadi kenyataan.

Di tengah pameran teknologi panas bumi dan diskusi kebijakan energi, hadir semangat dari generasi muda. Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia untuk mengikuti Photo, Video & Essay Competition. Kompetisi ini terselenggara berkat kolaborasi antara Asosiasi Panasbumi Indonesia (API) dan On Us Asia, serta para mitra strategis, yang bersama-sama mendorong keterlibatan generasi muda dalam isu energi bersih.

“Setiap karya yang masuk menunjukkan betapa pedulinya generasi muda terhadap masa depan energi kita. Mereka bukan hanya melihat masalah, tetapi juga punya ide-ide segar untuk mencari solusinya,” ujar Ismoyo Argo, Ketua Panitia Pelaksana The 11th IIGCE 2025.

Tahun ini sendiri IIGCE 2025 mencatat partisipasi 758 peserta menghadiri konvensi dan menyimak paparan dari 19 pembicara, terdiri dari 17 pakar dalam negeri dan dua pembicara internasional.

Pameran IIGCE 2025 juga sukses menarik lebih dari 15.000 pengunjung. Suasana pameran menjadi ruang interaksi langsung antara pelaku industri, pemerintah, akademisi, dan masyarakat, yang membuka

peluang kerja sama baru. Kehadiran peserta dari 34 negara semakin menegaskan peran IIGCE sebagai ajang internasional dan barometer perkembangan panas bumi, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di tingkat global

Selain itu, IIGCE mendapat dukungan dari 18 sponsor dan diikuti oleh 70 exhibitor yang menampilkan teknologi serta solusi terbaru di sektor panas bumi. Opening Ceremony yang dihadiri lebih dari 1.300 peserta menjadi bukti besarnya perhatian publik terhadap pengembangan energi panas bumi sebagai salah satu pilar masa depan energi nasional.

IIGCE 2025 meninggalkan pesan penting bahwa transisi energi bukan hanya tentang teknologi atau investasi, tetapi tentang melibatkan semua pihak – termasuk generasi muda – untuk bersama-sama membangun masa depan energi yang bersih dan berkelanjutan.