JAKARTA – PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) berhasil mencatatkan angka lifting minyak dan gas di atas target perusahaan, yakni rata-rata harian 57,6 ribu barel minyak per hari (barel per hari/bph) dan 534,8 juta standar kaki kubik gas (MMscfd), hingga Triwulan III tahun ini.
Sunaryanto, Direktur Utama PHI, mengatakan realisasi lifting migas yang melampaui target itu terutama didukung oleh kenaikan produksi dari Wilayah Kerja (WK) Mahakam dan WK Sanga Sanga yang dikelola oleh anak perusahaan PHI, PT Pertamina Hulu Mahakam dan PT Pertamina Hulu Sanga Sanga.
“Saya ingin menyampaikan rasa bangga dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh Pekerja PHI-Regional 3 Kalimantan yang terus menunjukkan komitmen dan semangat untuk bekerja cerdas di tengah tantangan operasional dan bisnis yang semakin dinamis. Dari ruang kerja hingga platform produksi, dari laut hingga daratan Kalimantan, kita semua berdiri di garis yang sama yaitu menjaga operasi yang selamat, andal, dan berintegritas,” ujar Sunaryanto dalam keterangannya, Selasa (29/10).
Anto, panggilan akrab Sunaryanto, menegaskan komitmen PHI untuk terus berinvestasi dalam kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas sejalan dengan komitmen PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dan PT Pertamina (Persero) untuk menyediakan energi yang berkelanjutan bagi pembangunan dan masa depan Indonesia.
Dari sisi eksplorasi hingga akhir Triwulan III 2025, PHI menyelesaikan pengeboran satu sumur, yakni Sembakung Deep-001, yang menghasilkan temuan gas. Selain itu, pengeboran sumur eksplorasi Metulang Deep (MDP-1X) di WK PHM telah dimulai pada 20 September lalu. Kegiatan itu diharapkan dapat berjalan lancar, selamat, serta menghasilkan sumber daya migas yang signifikan.
Sedangkan untuk pengeboran sumur pengembangan, PHI berhasil mencapai target 129 sumur. Kegiatan pengerjaan ulang sumur (Work Over) dan perbaikan sumur (Well Service) berhasil melampaui target, dimana masing-masing mencatatkan 552 kegiatan dan 8.359 kegiatan.
Selain itu, Anto menekankan pentingnya penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) sebagai fondasi keberlanjutan bisnis PHI. “Kita tidak hanya menjalankan operasi migas yang selamat dan efisien, tetapi juga memastikan bahwa setiap langkah kita memberi manfaat jangka panjang bagi perusahaan, masyarakat, dan lingkungan,” tambahnya.
Sementara itu, Meidawati, Komisaris Utama PHI terus mengingatkan pentingnya menjaga aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) dan keekonomian proyek-proyek hulu migas untuk menjaga keberlanjutan investasi dan produksi Perusahaan.
“Kita masih memiliki dua bulan lagi sebelum akhir tahun. Jangan lengah, terutama dalam aspek HSSE yang harus selalu menjadi prioritas utama,” ujarnya.
Ia menegaskan pentingnya menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja sebagai modal utama keberhasilan operasi. “Setiap pekerja harus berangkat selamat, bekerja selamat, dan pulang selamat, setiap hari,” tambahnya.
Meidawati juga mendorong seluruh lini organisasi untuk terus memperkuat koordinasi dan disiplin operasional. Menurutnya, dengan pengelolaan risiko yang efektif dan kepatuhan terhadap standar HSSE, PHI diharapkan mampu menutup tahun 2025 dengan kinerja yang unggul dan berkelanjutan.
Pekerja PHI juga dibekali kembali pengetahuan serta tips tentang pentingnya keamanan digital (cyber security) sebagai bagian tak terpisahkan dari membangun budaya HSSE dan langkah strategis dalam menjaga keberlanjutan operasi Perusahaan dari potensi ancaman keamanan digital.
“Pelindung (firewall) utama dan terbaik dalam keamanan digital adalah sikap dan perilaku selamat dari seluruh pekerja di ruang digital,” ungkap Sr. Manager IT, Rizal Purwanto.





Komentar Terbaru