NEW YORK- Harga minyak mentah naik tipis pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu (2/9) pagi WIB), setelah data aktivitas manufaktur AS yang lebih baik dari perkiraan mendorong harapan pemulihan ekonomi pascapandemi. Belum lagi para analis memperkirakan penurunan mingguan keenam dalam persediaan minyak mentah AS.
Reuters melaporkan harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November 2020 naik US$30 sen menjadi menjadi menetap di US$ 45,58 per barel. Kontrak berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober ditutup pada US$42,76 per barel, naik US$15 sen.
Kontrak berjangka memperpanjang kenaikan sedikit dalam perdagangan pascapenyelesaian setelah kelompok perdagangan American Petroleum Institute (API) mengatakan stok minyak mentah AS turun lebih besar dari yang diperkirakan pada minggu lalu.
“Semua orang mencari penurunan (stok), dari satu tingkat atau lainnya, di API sore ini,” kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho di New York, menjelang rilis data tersebut.
“Angka manufaktur dan bullish di sekitar vaksin virus AstraZeneca menambah optimisme,” katanya lagi.
Persediaan minyak mentah AS diperkirakan turun hampir dua juta barel pekan lalu, menurut analis dalam jajak pendapat Reuters menjelang data mingguan dari American Petroleum Institute. Kelompok itu mengatakan stok turun 6,36 juta barel dalam seminggu.
Aktivitas manufaktur AS melaju ke level tertinggi lebih dari satu setengah tahun pada Agustus di tengah lonjakan pesanan baru, tetapi ketenagakerjaan terus tertinggal, mendukung pandangan bahwa pemulihan pasar tenaga kerja kehilangan momentum.
Institute for Supply Management (ISM) menyatakan indeks aktivitas pabrik nasional meningkat menjadi 56,0 bulan lalu dari 54,2 pada Juli. Itu merupakan level tertinggi sejak Januari 2019 dan menandai pertumbuhan tiga bulan berturut-turut.
AstraZeneca telah memperluas perjanjian sebelumnya dengan Oxford Biomedica untuk memproduksi secara massal kandidat vaksin COVID-19 dari pembuat obat Inggris tersebut, ketika tampaknya akan meningkatkan pasokan sebelum kemungkinan persetujuan jalur cepat dari Amerika Serikat.
Data manufaktur China yang kuat juga mengangkat harga minyak, kata Jeffrey Halley, analis pasar senior di OANDA.
Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur Caixin/Markit menunjukkan aktivitas pabrik China berkembang pada laju tercepat dalam hampir satu dekade bulan lalu, didukung oleh peningkatan pertama dalam pesanan baru ekspor tahun ini.
Jajak pendapat Reuters terhadap 43 analis dan ekonom, permintaan minyak global terlihat menyusut antara 8-10 juta barel per hari (bph) terhadap konsensus Juli antara 7,2-8,5 juta barel per hari. (RA)




Komentar Terbaru