Kawasan wisata Pulau Pramuka.

JAKARTA – Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) mengusung program “Go Blue” sebagai wujud kepedulian organisasi profesi tersebut terhadap pemulihan lingkungan hidup. Aktivitas ini adalah salah satu dari rangkaian kegiatan Simposium Nasional dan Kongres XII IATMI 2012.

Program Go Blue dilaksanakan di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada 24 November 2012 dengan berbagai aktivitas. Antara lain pembangunan sarana kebersihan, berupa pembuatan tempat sampah permanen, serta pengadaan tempat sampah di perahu penduduk dan kapal wisata.

Selain itu, dilakukan pula kampanye kesadaran masyarakat, berupa pembuatan plang kampanye kebersihan dan pelestarian alam, serta penanaman bibit bakau di area potensi abrasi Pulau Pramuka.

“Laut merupakan kekayaan Indonesia dengan fungsi amat penting bagi kehidupan. Namun keberadaannya sebagai penyokong kehidupan mahkluk hidup di darat seringkali terabaikan. Maka kami memilih Pulau Pramuka yang juga merupakan kawasan wisata, sebagai langkah awal kepedulian,” tutur Ketua Umum IATMI Salis S Aprilian dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 30 November 2012.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggandeng para pelaku industri migas untuk ikut berpartisipasi, diantaranya PHE ONWJ, Medco dan CNOOC. “Kegiatan penanaman pohon mangrove ini sejalan dengan program yang telah dilaksanakan oleh perusahaan kami, sehingga kami sangat senang ikut terlibat dalam program Go Blue ini,” kata Communication Coordinator PHE ONWJ Novitri Lilaksari.

Sebelum turun lapangan, lebih dulu dilakukan penyuluhan lingkungan, guna membangkitkan kembali kesadaran dan inisiatif masyarakat turut peduli pada alam dan lingkungan. Juga untuk mengurangi dampak negatif aktivitas manusia yang semakin besar.

Kembali bangkitnya kesadaran masyarakat, juga diharapkan dapat mencegah pencemaran areal pantai dan laut secara langsung. Serta membantu pihak terkait yang melaksanakan tanggung jawab pelestarian alam dan kebersihan lingkungan di laut dan pantai.

IATMI sendiri telah didirikan dan berkiprah sejak 7 Juni 1979, dan anggotanya kini mencapai lebih dari 5.000 orang. Anggota IATMI tersebut tersebar di 8 komisariat di Indonesia, dan 5 komisariat di luar negeri.

Pada 1997 IATMI mendirikan Yayasan IATMI (kemudian berubah menjadi Koperasi Umum/Kopum) yang memfokuskan pada kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk umum. Satu dasawarsa kemudian, IATMI mendirikan Lembaga Sertifikat Profesi Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (LSP IATMI) pada 2005.

(Abdul Hamid / duniaenergi@yahoo.co.id)