JAKARTA – PT Energi Mega Persada Tbk (EMP/ENRG) terus memperkuat eksplorasi dan ekspansi fasilitas produksi dari pengembangan Blok Bentu PSC, Riau, serta penemuan gas signifikan di wilayah Sengkang PSC, Sulawesi Selatan.

Juan Harahap dan Fadhlan Banny, Analis Samuel Sekuritas, dalam laporan analisanya mengungkapkan hasil kunjungan lapangan ke aset gas terbesar EMP di Bentu, Pekanbaru, di mana Perseroan tengah mempercepat ekspansi operasional melalui sejumlah fasilitas utama. Beberapa di antaranya adalah Segat Gas Plant 1 dan 2, pengeboran pengembangan sumur North Segat 16, Booster Compressor di Segat Gas Plant, serta pembangunan North Segat Deep Condensate Processing Facility.

Selain itu, EMP juga mengembangkan fasilitas lain, seperti lapangan CEN dan North Segat Condensate Plant. Seluruh proyek tersebut ditujukan untuk mendukung ekspansi jangka panjang sekaligus meningkatkan produksi jangka pendek menjadi 86–90 MMscfd pada 2026, dari posisi saat ini sekitar 78 MMscfd, sejalan dengan aktivitas pengeboran yang berkelanjutan.

“Dari sisi eksplorasi, EMP baru-baru ini mengumumkan penemuan gas signifikan dengan Absolute Open Flow (AOF) mencapai 120 MMSCFD pada 2027 di Formasi Tacipi melalui sumur eksplorasi East Walanga (EWL-1). Lokasi ini berada di dalam wilayah kerja Sengkang PSC, Sulawesi Selatan,” ungkap Juan, Selasa(16/12).

Sumur EWL-1 telah menunjukkan tingkat deliverability sebesar 25–36 MMSCFD. Tingkat produksi aktual nantinya ditetapkan bersama SKK Migas dalam proses Plan of Development (POD). EMP juga menjadwalkan kegiatan pengeboran lanjutan mulai 2026 untuk menilai potensi lapangan secara menyeluruh, dengan peluang peningkatan cadangan dari sekitar 0,2 TCF menjadi 0,5 TCF atau lebih.

Dalam upaya mengembangkan lapangan Gas East Walanga, EMP menyiapkan belanja modal (capex) sekitar US$ 30 juta sepanjang 2026–2027. Dana tersebut akan digunakan untuk satu sumur appraisal dan tiga sumur pengembangan, serta tambahan US$ 10 juta untuk pembangunan infrastruktur pipa yang menghubungkan lapangan dengan fasilitas Walanga Plant.

“Penemuan gas ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan serta nilai bagi pemegang saham ENRG,” jelas Juan.

EMP juga bersiap menerbitkan obligasi hingga Rp4 triliun secara bertahap untuk mendukung rencana ekspansi. Rilis awal senilai Rp 500 miliar yang terdiri atas Seri A tenor 1 tahun, Seri B tenor 3 tahun, dan Seri C tenor 5 tahun. Seluruh seri obligasi tersebut telah memperoleh peringkat idA+ dari Pefindo.

Dana hasil penerbitan obligasi akan dialokasikan untuk pelunasan pokok dan bunga kepada KCS1 Pte. Ltd, pemberian pinjaman antar perusahaan kepada PT Bangun Sarana Samudra Laut sebagai penyelesaian kewajiban ke Bank Mandiri, serta pemenuhan kebutuhan modal kerja.

Samuel Sekuritas memprediksi laba bersih Energi Mega tahun 2027 mengalami kenaikan signifikan sebesar 54,1%. Prospek tersebut, ditambah potensi masuknya saham ENRG ke dalam MSCI Big Cap Index, dinilai dapat memberikan momentum positif terhadap pergerakan harga saham.

“Atas dasar itu, saham ENRG dipertahankan dengan rekomendasi beli dengan target harga saham direvisi naik menjadi Rp2.300. Target ini mencerminkan potensi kenaikan sekitar 63% dari level saat ini,” kata Juan.(RA)