MINAHASA – Pemenuhan kembali melanjutkan program Bantuan Pemasangan Baru Listrik (BPBL) yang kali ini digelar di wilayah Minahasa, Sulawesi Utara yang menargetkan bisa menyasar ke 2.700 rumah tangga pada 2025.

Bahlil Lahadali, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan khusus di Kabupaten Minahasa, program BPBL pada tahun 2023–2024 telah dirasakan oleh 20 rumah tangga. Sementara itu, pada tahun 2025 ini direncanakan sebanyak 112 rumah tangga akan menerima manfaat program tersebut.

“Saya bersama Pak Gubernur Sulawesi Utara, Pak Bupati Minahasa. Hadir di sini untuk meresmikan peresmian pembangkit listrik tenaga mikrohidro di dua tempat, di Provinsi Papua Barat, di Arfak dan di NTT, serta kami meresmikan pemasangan listrik langsung kepada masyarakat, gratis,” ujar Bahlil dalam acara peresmian di Minahasa, Rabu (29/10).

Sementara itu, Wanhar, Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, menjelaskan program BPBL terdiri dari satu rumah 3 titik lampu + 1 kotak kontak dan pemasangan, Pemerikasaan & Pengujian Instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO), Penyambungan ke Jaringan PLN. “Biaya Penyambungan (BP) Pelanggan Daya 900 VA, dan Token Perdana Rp100.000,” kata Wanhar.

Program BPBL turut memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Sulawesi Utara, dengan realisasi sambungan listrik bagi 1.000 rumah tangga (RT) pada 2023, 550 rumah tangga pada 2024, dan target 2.700 rumah tangga pada 2025.

Khusus di Kabupaten Minahasa, program BPBL pada tahun 2023–2024 telah dirasakan oleh 20 rumah tangga. Sementara itu, pada tahun 2025 ini direncanakan sebanyak 112 rumah tangga akan menerima manfaat program tersebut.

Secara nasional, realisasi program BPBL pada tahun 2024 sebesar 155.429 rumah tangga dan periode Januari s.d September 2025 sebanyak 135.482 RT telah terpasang dari target 215.000 RT sampai akhir 2025. (RI)