JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melelang dua blok minyak dan gas yang dikembalikan  PT Pertamina (Persero),  yakni Blok East Kalimantan dan Attaka di Kalimantan.
Ego Syarial, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, mengungkapkan lelang kedua blok akan dilakukan secara khusus dan dalam tahapan yang berbeda dengan lelang yang biasa dijadwalkan pemerintah.
“East Kalimantan dan Attaka, dua blok Migas, kami lelang tahun depan,” kata Ego saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Selasa (21/11).
Lelang dua blok tersebut juga akan terpisah dari lelang blok migas tahap kedua. “Jadi ini khusus, tidak dengan lelang tahap kedua,” tukas Ego.
Blok East Kalimantan dan Attaka sebelumnya telah diserahkan ke PT Pertamina (Persero) untuk dikelola bersama dengan enam blok lainnya, yakni South East Sumatera (SES), Sanga sanga, Tuban, Ogan Komering, NSO dan Blok Tengah.
Setelah melalui evaluasi internal,  Pertamina kemudian memutuskan untuk mengembalikan kedua blok tersebut ke pemerintah. Kedua blok tersebut merupakan blok yang diunitisasi atau disatukan pengelolaannya.
Pertamina beralasan Abandonment Site Restoration (ASR) yang wajib ditanggung membuat keekonomian kedua menjadi tidak masuk.
Pemerintah juga sempat menawarkan operator eksisting,  yakni PT Chevron Pacific Indonesia dan Inpex Corporation. Namun kedua kontraktor juga menyatakan tidak akan memperpanjang kontraknya. “Eksisting operator atau Pertamina sama-sama mengembalikan (kedua WK),” ungkap Ego.
Pemerintah mengklaim kedua  blok tersebut masih diminati. Untuk itu pemerintah tidak mau berlama-lama mencarikan calon operator.
“Pasti laku. East Kalimantan sudah banyak yang minat,” tandas Ego.(RI)