JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham  Tahunan (RUPST) PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menetapkan laba bersih sepanjang tahun 2022 mencapai US$2,49 miliar dimana 40,11% diantaranya digunakan untuk pembayaran dividen tunai yang terdiri dari US$500 juta untuk dividen interim dan sebesar US$500 juta untuk dividen final. Sementara untuk sisa laba bersih sebesar US$1,49 miliar ditetapkan sebagai laba bersih.

Garibaldi Thohir, Presiden Direktur Adaro Energy, menyatakan secara persentase penurunan pembagian dividen tahun 2022 memperhatikan juga target ke depan perusahaan.

“Kita mau adaro bisa terus eksis 50-100 tahun ke depan, untuk itu di satu sisi kita balance pembagian dividen dan pengembangan pilar kedepan, kita harus bersyukur dengan kondisi keuangan kita memikirkan bagaimana ke depan, batu bara itu habis, istilahnya kita nabung, karena kita punya kepentingan, pemegang saham, adaro bisa eksis. Kita nggak kalah dari perusahaan asing, bagaimana kita berikan pajak dan royalti cukup besar,” kata Garibaldi dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (11/5).

Dia menjelaskan Adaro saat ini tengah menggarap beberapa proyek besar yang akan menjadi bisnis baru di masa depan.

“Kita mau sisihkan untuk pengembangan proyek-proyek ke depan. Tulang punggung thermal coal , ada adaro mineral, pilar ketiga memang perlu fokus pendanaan besar eksekusi perlu rapih,” ujar Garibaldi. (RI)