JAKARTA – PT Geo Dipa Energi (Persero) memproyeksikan pendapatan sebesar Rp 1,074 triliun pada tahun 2025. Jumlah tersebut disokong dari kinerja dua unit Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) yang dimiliki, yaitu PLTP Dieng dan Patuha yang masing-masing berkapasitas 55 Megawatt (MW) dengan proyeksi produksi total sebesar 759 GWh.

Hanif Osman, Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & Umum GeoDipa, mengungkapkan pada tahun 2025 GeoDipa berhasil mencatatkan kinerja positif dari sisi finansial disamping kinerja operasional.

GeoDipa juga turut berkontribusi bagi penerimaan negara melalui Setoran Bagian Pemerintah (SBP) yang diproyeksikan sebesar Rp123 milliar. Angka tersebut 101% lebih tinggi dari target yang telah ditetapkan perusahaan pada tahun 2025 sebesar Rp 122 miliar.

“Deviden bagi negara pada tahun 2025 diproyeksikan sebesar Rp 27,43 miliar, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp 26,9 miliar,” ujar Hanif, saat konferensi pers di kantor GeoDipa, Jakarta Jumat(18/12/2025).

Dalam kesempatan yang sama Supriadinata Marza, Direktur Operasi & HSSE GeoDipa menjelaskan dalam aspek keberlanjutan, GeoDipa berhasil mencatat peningkatan kinerja dalam aspek environment, social,
and governance (ESG). Hal tersebut dapat terlihat dari raihan Rating ESG perusahaan yang mendapatkan nilai 63 berdasarkan S&P Global.

Sebelumnya GeoDipa telah mendapatkan rating C untuk Climate Change dan rating C untuk Water Security dari Lembaga rating The Carbon Disclosure Project (CDP). Capaian tersebut menunjukkan komitmen perusahaan dalam melakukan pengelolaan dampak lingkungan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Pada penilaian tahun 2024, GeoDipa juga mencatatkan hasil yang memuaskan, di mana kedua unit operasi perusahaan berhasil mendapatkan penghargaan PROPER Hijau. “Hal ini mengindikasikan kepatuhan yang tinggi terhadap regulasi lingkungan serta penerapan inovasi ramah lingkungan,” ujarnya.

Di sisi pengembangan, tahun ini GeoDipa telah memulai Engineering, Procurement, and Construction (EPC) untuk PLTP Patuha Unit 2 dan Dieng Unit 2 yang masing-masing juga berkapasitas 55 MW. Direncanakan kedua PLTP tersebut akan beroperasi secara komersial mulai tahun 2027.

Dari sisi credit rating, GeoDipa berhasil mempertahankan penilaian yang dilakukan oleh Fitch Ratings untuk kategori Nasional Jangka Panjang, dengan predikat “AAA” selama 4 tahun berturut-turut sejak tahun 2022. Peringkat GeoDipa ini dicapai melalui komitmen yang tinggi serta sejarah panjang operasional perusahaan yang baik, rekanan yang kuat, margin yang stabil dan visibilitas pendapatan jangka panjang.

Sebagai informasi, Fitch Ratings merupakan salah satu lembaga pemeringkat kredit berstandar internasional. Fitch’s memberikan peringkat kepada perusahaan dengan kategori kredit jangka panjang berdasarkan skala mulai dari “AAA” hingga “D”.

Seperti diketahui, peringkat AAA untuk kategori Nasional Jangka Panjang adalah sebuah peringkat yang diberikan kepada perusahaan atau lembaga tertentu yang menunjukkan kredibilitas dan kapabilitas dalam mengelola dan membayar kembali pinjaman jangka panjang. Fitch memandang Geo Dipa telah memenuhi kriteria sangat baik dalam penilaian ini.

Menutup tahun 2025, GeoDipa juga mendapatkan penghargaan Annual Report Award 2024 (ARA). ARA merupakan ajang tahunan yang menilai kualitas laporan tahunan dan laporan keberlanjutan perusahaan. Dengan fokus pada governansi yang baik, ajang ini bertujuan untuk mendorong perusahaan meningkatkan transparansi, akuntabilitas, serta kualitas pengungkapan informasi guna menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan.(RA)