SKK – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) berharap keterlibatan lebih besar perbankan national dalam industri Hulu Migas.  Hingga kini nilai investasi hulu migas yang disokong dari perbankan nasional memang masih sedikit.

Djoko Siswanto, Kepala SKK Migas, mengungkapkan pembiayaan proyek hulu migas hingga kini masih sangat terbatas. Baru ada BNI dan Bank Mandiri yang ikut terlibat dalan proyek hulu migas.

“Sebagai contoh, Bank BNI itu membayai 100% pengembangan lapangan Mako di Natuna, 100% dari Bank Mandiri,” kata Djoko belum lama ini di Bogor.

Yuliot Tanjung, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengungkapkan salah satu program utama untuk meningkatkan produksi adalah dengan menggenjot eksplorasi. Namun tantangan terbesar eksplorasi adalah kebutuhan dana yang besar dan risiko tinggi.

Himbara diharapkan bisa mengambil peran mendukung program eksplorasi melalui pembiayaan ke para para kontraktor.

“Jadi untuk dukungan pembiayaan kita mengharapkan kontribusi dari perbankan di dalam negeri termasuk dari bank Himbara,” kata Yuliot.

Menurut dia masih banyanya ruang dalam industri hulu migas nasional seharusnya menjadi peluang yang bisa dimaksimalkan dalam meningkatkan produksi migas dalam negeri.

“Jadi harapannya dengan kita ajak Himbara pun mereka bisa melihat potensi dari sisi bisnisnya sendiri dan juga ekosistemnya itu justru bisa terbangun secara keseluruhan. Kalau ada vendor-vendor yang membutuhkan pembiayaan kan juga ini merupakan prospek pembiayaan yang bisa dilakukan oleh bank Himbara,” jelas Yuliot.