JAKARTA – Sebagai salah satu eksportir utama batu bara dunia, pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan untuk mencegah penurunan harga batu bara dunia dengan memangkas produksi pada tahun depan.

Tri Winarno, Dirjen Mineral dan Batu bara (Minerba) Kementerian ESDM, menjelaskan setelah kalkulasi sementara dilakukan, produksi batu bara pada tahun depan diperkirakan tidak akan lebih besar 700 juta ton. “Nanti yang ditahan produksinya. Jadi penurunan produksi, karena harga (batu bara) kan ‘jebol’,” kata Tri gedung parlemen, Kamis (13/11).

Rencana penurunan produksi batu bara terbilang besar pasalnya angka produksi mencapai puncaknya pada tahun lalu yakni tembus 836 juta ton. Tren penurunan produksi sebenarnya sudah terjadi pada tahun ini karena diperkirakan tidak akan mencapai 800 juta ton sampai akhir tahun ini.

Pada 2024, Indonesia telah mengekspor 555 juta ton batu bara atau setara sekitar 33–35% dari total konsumsi dunia. “Realisasi untuk tahun ini, sampai akhir tahun (2025) diperkirakan sekitar 750-an ton,” kata Tri.