JAKARTA – Hilirisasi bukan sekedar narasi, tapi bentuk transformasi ekonomi dari yang semula berbasis komoditas menjadi minimal barang setengah jadi. Demikian disampaikan Bambang Patijaya, Ketua Komisi XII DPR RI di ajang Minerba Convex 2025 15-16 Oktober 2025 di Jakarta International Convention Center, Jakarta.
Bambang mendukung pelaksanaan hilirisasi untuk industrialisasi nilai tambah, sesuai Asta Cita Presiden Prabowo Subianto .
“Ini menjadi tantangan bagi kita.Yang dilakukan pemerintah dan DPR sudah sejalan. Action plannya sudah jelas, sudah ada satgas hilirisasi. Apa yang mau menjadi hilirisasi ditentukan. Barang ini bukan sekedar mengalir saja, tapi by design. Ada 18 proyek yang akan diserahkan ke Danantara, kalau hilirisasi hanya mengandalkan APBN engga akan jadi. Ini yang akan melaksanakannya memang sektor swasta atau BUMN. Kalau tidak seperti ini pasti gak akan jalan. Yang perlu kita (DPR) lakukan adalah pengawalan,” ujarnya.
Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID terus konsisten menjadi penggerak dalam program hilirisasi.
Sepanjang 2024, MIND ID menyelesaikan sejumlah proyek strategis seperti Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase I di Mempawah, Smelter Tembaga dan Precious Metal Refinery, serta uji coba konversi batu bara menjadi artificial graphite dan anodized sheet.
Tahun 2025, MIND ID memprioritaskan pembangunan SGAR Fase II di Mempawah, fasilitas RKEF & HPAL di Halmahera Timur, optimalisasi Precious Metal Refinery, pembangunan PLTG di Gresik, serta peningkatan angkutan batu bara Tanjung Enim–Keramasan. Perusahaan juga mengembangkan tiga proyek nikel strategis di Sulawesi—IGP Pomalaa, IGP Morowali, dan HPAL Sorowako—untuk memperkuat fondasi ekosistem kendaraan listrik nasional.
“Kami berkomitmen mendorong industrialisasi mineral yang berkelanjutan dan memperbesar kontribusi sektor tambang bagi tercapainya Indonesia Emas 2045,” ujar Maroef Sjamsoeddin, Direktur Utama MIND ID.
Komisaris Utama MIND ID, Fuad Bawazier, menyampaikan bahwa kinerja ekonomi global sepanjang 2024 menghadirkan tantangan baik dari sisi transisi energi maupun dinamika geopolitik, yang memengaruhi ekosistem industri pertambangan nasional.
Namun demikian, MIND ID mampu merespons melalui transformasi yang dijalankan bersama seluruh Anggota Grup sehingga kinerja perusahaan tetap tumbuh positif dan berhasil mencatatkan laba sebesar Rp40,2 triliun pada 2024.
“Melalui penerapan strategi pertambangan dan komersial yang terintegrasi, MIND ID bersama seluruh Anggota Grup dapat terus tangguh dan semakin gemilang menghadapi tantangan serta berupaya memberikan kontribusi terbaik bagi Negara,” ungkap Fuad.(RA)




Komentar Terbaru