JAKARTA – Tujuh pekerja PT Freeport Indonesia (PTFI) yang terjebak material longsor di tambang bawah tanah Grasberg masih belum ditemukan. Padahal tim sudah tiba menuju lokasi terakhir yang diketahui sebelumnya sebagai titik awal komunikasi dengan para pekerja setelah longsor terjadi.

Yuliot Tanjung, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menceritakan pemerintah memang optimis sebelumnya bahwa tim penyelamat bisa mencapai titik terakhir jalur komunikasi berasal.

Dia menjelaskan tim penyelemat telah membuat dua terowongan baru guna menjangkau titik para pekerja.

“Jadi 2 terowongan baru itu sudah sampai di titik lokasi awal. Ini tempat, ini pegawai yang terjebak tadi. Tetapi yang bersangkutan tidak ada di lokasi yang bersangkutan,” kata Yuliot di Kementerian ESDM, Jumat (12/9).

Meski begitu, tim penyelamat tidak tinggal diam dan kembali bergerak. Titik cerah upaya penyelematan makin terlihat pasca mulai masuknya tim penyelamat ke bagian dalam perut tambang menembus longsoran. Menurut Yuliot dari komunikasi terakhir saat memberitahukan posisi, para pekerja Freeport melaporkan mereka dalam kondisi selamat.

“Jadi komunikasi ini mungkin habis baterai atau apa, ini sudah putus komunikasi. Tapi tim di lapangan itu berusaha untuk melihat arahnya ke terowongan mana. Karena kondisinya agak berbeda dari perkiraan awal, ini diusahakan secepatnya,” tegas Yuliot.

PT Freeport Indonesia sendiri telah memutuskan menghentikan kegiatan operasi tambang bawah tanahnya.

Katri Krisnati, VP Corporate Communications Freeport Indonesia, menjelaskan keputusan tersebut diambil guna memusatkan segala sumber daya yang dimiliki untuk membantu proses penyelamatan para pekerja yang terjebak material longsoran.

“Kami menghentikan sementara seluruh operasi tambang bawah tanah dan terus memusatkan semua sumber daya untuk evakuasi tujuh pekerja kontraktor yang hingga kini belum dapat dihubungi akibat insiden aliran material basah di Tambang Bawah Tanah Grasberg Block Cave pada 8 September 2025,” kata Katri.