JAKARTA – Pemerintah akhirnya secara resmi memberikan bantuan terhadap Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Beterai (KBLBB).

Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), mengungkapkan Indonesia memiliki sumber daya atau bahan baku yang lebih dari cukup untuk mendukung pengembangan industri kendaraan listrik berbasis baterai. Salah satu faktornya adalah harga kendaraan listrik yang masih sangat tinggi dibandingkan daya beli masyarakat.

Untuk itu pemerintah meluncurkan program bantuan pemerintah untuk pengembangan ekosistem kendaraan listrik baik itu motor, mobil serta bus berbasis listrik.

“Mulai digulirkan (insentif) 20 Maret, bulan ini,” kata Luhut dalam konferensi pers di Kementerian Marves, Senin (6/3).

Bantuan diberikan untuk sepeda motor sebanyak 200 ribu unit sampai Desember 2023 dengan bantuan Rp7 juta. Bantuan diberikan untuk motor listrik yang diproduksi di dalam negeri atau minimal memiliki TKDN sebesar 40%. Kendaraan roda empat atau mobil untuk dua produsen Hyundai dan Wulling sebanyak 35.900 unit kendaraan sampai desember 2023. Untuk ada 138 unit yang menerima insentif sampai desember 2023. 50 ribu unit konversi sepeda motor di tahun 2023 dengan jumlah bantuan Rp7 juta.

Agus Gumiwang, Menteri Perindustrian, mengungkapkan bahwa arah presiden Joko Widodo bahwa Indonesia harus bisa mengejar potensi investasi besar di industri kendaraan listrik. Salah satunya dengan mengejar salah satu negara tetangga di Asean yang sudaj lebih dulu memberikan insentif.

“Kita kejar-kejaran dengan Thailand. Pak presiden berikan arahan agar bisa memberikan seperti yang diberikan Thailand bahkan kalau bisa lebih,” kata Agus. (RI)