JAKARTA – Pemerintah segera mengevaluasi Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) yang dinilai tidak sesuai dengan kondisi yang ada belakangan ini. Evaluasi sudah mulai dibahas di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan stakeholder lainnya.

Arifin Tasrif, Menteri ESDM, mengatakan berbagai asumsi yang telah ditetapkan dalam RUEN terlalu optimistis atau tidak sesuai dengan perkembangan kondisi ekonomi baik nasional maupun internasional.

Pembahasan perubahan asumsi RUEN sudah mulai dibahas dengan para anggota Dewan Energi Nasional (DEN) yang baru saja dilantik.

“Kami juga evaluasi RUEN, jadi sudah dengan persetujaun DPR sudah dilantik anggota DEN kami sedang komunikasi terkait tugas strategi energi, ini akan kita evaluasi semua, asumsinya dulu optimis,” kata Arifin, Selasa (19/1).

Pemerintah kata Arifin menyadari bahwa perkembangan kondisi ekonomi nasional apalagi dengan adanya pademi COVID-19 sudah tidak sesuai dengan asumsi-asumsi yang sudah ditetapkan dalam RUEN. Menurut dia lebih baik penyesuaian dilakukan sehingga target bisa dicapai. “Sekarang perlu sesuaikan dengan kondisi yang ada agar capaiannya bisa memang bermanfaat,” kata dia.

Berdasarkan RUEN terdahulu yang sudah ditetapkan pada 2025 nanti Energi Baru Terbarukan (EBT) diproyeksikan meningkat dari 7% menjadi 23%, batu bara dari 26% menjadi 30%, dan bahan bakar minyak turun dari 46% menjadi 25%, dan gas relatif turun menjadi 22% dari sebelumnya 23% dalam bauran energi primer nasional.(RI)