JAKARTA – PT PLN (Persero) mencatatkan penjualan listrik 245,52 Tera Watt hour (TWh) sepanjang 2019, naik 4,6% dibanding realisasi 2018 sebesar 234,61 TWh. Peningkatan penjualan listrik pada tahun lalu lebih rendah dibanding pertumbuhan listrik 2018 sebesar 5,1%.

“Penjualan listrik 2019. Total 245, 52 TWh dengan persentase 42% rumah tangga, 32% industri, 19% binnis, 7% adalah penjualan lainnya,” kata Zulkifli Zaini, Direktur Utama PLN, disela Rapat Dengar Pendapat PLN bersama Komisi VII DPR, Jakarta, Selasa (28/1).

Untuk realisasi jumlah pelanggan pada 2019 mencapai 75,7 juta pelanggan, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 71,9 juta pelanggan. Porsi pelanggan adalah pelanggan rumah tangga sebesar 93,6%. Kemudian untuk pelanggan bisnis 2,08 %, industri 0,44% dan pelanggan lainya 3,08%.

Peningkatan penjualan dan jumlah pelanggan PLN sepanjang tahun lalu juga didorong oleh adanya pertumbuhan daya sambung menjadi sebesar 138.77 mva atau tumbuh karena adanya penambahan 7.795 mva dengan persentase penambahan per kelompok pelanggan 55% pelanggan rumah tangga, kemudian sebesar 17% pelanggan industri,18% pelanggan bisnis dan sebanyak 10% pelanggan lainnya.

PLN juga mencatat fasilitas gardu induk tahun lalu menurun dibandingkan dengan realisasi 2018. Tahun lalu gardu induk bertambah 17.507 MVA, padahal tahun sebelumnya bisa mencapai 20.645 MVA.

Selain itu pertumbuhan panjang transmisi tahun lalu mampu mencapai 6.210 kilometer sirkuit (kms) jauh diatas realisasi tahun 2018 yang hanya mencapai 4.997 kms. Sementara untuk penambahan pembangkit listrik tahun 2019 adalah sebesar 4.588,31 Megawatt (MW).(RI)