JAKARTA – Penggunaan batu bara sebagai bahan baku penghasil tenaga listrik diyakini masih akan berlangsung lama. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) masih menjadi tulang punggung, sumber pasokan listrik Indonesia selama 10 tahun kedepan.

Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, mengatakan, PLTU masih memegang peran utama minimal sebesar 50% dari bauran energi nasional.

“Kalau menurut saya 10 tahun kedepan PLTU kalau dari bauran energi itu sekitar 55% paling minim 50%. Jadi pasti masih menjadi andalan,” kata Jonan di Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (8/1).

Menurut Jonan, penggunaan batu bara bukan hal yang asing di negara-negara maju, termasuk di negara Eropa. Bahkan Amerika Serikat juga porsi penggunaan batu bara masih cukup besar.

“Misalnya Polandia juga penggunaan batu bara masih sekitar 60%, Amerika Serikat mungkin sudah sedikit dibawah 40% tapi masih ada kok,” tukasnya.

Untuk tahun depan saja estimasi pengunaan batu bara semakin meningkat dibanding tahun ini. PT PLN (Persero) menyatakan konsumsi batu bara akan tumbuh sekitar 5% mengikuti pertumbuhan konsumsi listrik.

“Tahun ini sekitar 5,4% pertumbuhan konsumsinya, tahun lalu (2018) tidak segitu loh. Jadi paling kalau tambah (konsumsi) sekitar 5%,” kata Djoko Rahardjo Abumanan, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara PLN.

Namun demikian meskipun PLTU jadi andalan bukan berarti sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) terabaikan.

Beberapa pembangkit listrik EBT kata Jonan baru akan masif beroperasi dalam waktu 2-3 tahun ke depan. Ini tentu bisa membantu meningkatkan bauran EBT untuk mencapai target pada 2025 yaitu sebesar 23%.

Menurut Jonan, kelistrikan sampai sekarang sudah 13% untuk bauran EBT. Pemerintah memprediksi dalam tiga tahun ke depan bauran EBT tumbuh menjadi 17% untuk ketenagalistrikan.

Proyeksi ini akan ditopang dari beberapa pembangkit seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Panas Bumi, bio massa juga pemasangan solar panel di rumah dan industri.

“Mudah-mudahan tiga tahun ke depan tumbuhnya naik 16%-17% . banyak kok kita ada PLTA besar-besar 2-3 tahun ini akan banyak dan juga panas bumi, bio massa mungkin tumbuh 100 MW setahun, PLTS yang kami harapkan Masyarakat banyak pasang di rumah, kan sendiri-sendiri sehingga bisa meningkatkan EBT, tapi tetap 2025 komitmen 23%,” tandas Jonan.(RI)