JAKARTA – PT Akuo Energy Indonesia merencanakan penyediaan akses listrik di sejumlah desa di Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Kalimantan Timur (Kaltim), dan Papua. Refi Kunaefi, Direktur Akuo Energy Indonesia, mengatakan rencana tersebut merupakan duplikasi dari proyek pengembangan pembangkit listrik energi terbarukan yang telah dikerjakan sebelumnya di tiga desa di Kabupaten Berau, Kaltim.

“Kami coba propose bisnis modelnya ke PT PLN (Persero) untuk menduplikasi ke desa-desa yang lain di NTT, Maluku, Papua, Kaltim. Kami masih men-devine, melakukan komunikasi yang intens dengan Kementerian ESDM, dengan PLN untuk merealisasikan rencana itu,” kata Refi di Jakarta Kamis (28/2).

Refi menjelaskan, pihaknya sudah melaksanakan pengembangan pembangkit listrik energi terbarukan untuk 1.700 orang di tiga desa di Berau. Dalam hal ini, Akuo Energy menggandeng Badan Usaha Milik Desa. Total kapasitas pembangkit listrik energi terbarukan yang dikembangkan adalah sebesar 1,2 megawatt (MW).

“Data kementerian ada 12.000 desa yang tidak punya listrik, tidak punya akses atau aksesnya terbatas. Ada peluang disitu, kami support PLN dan Kementerian ESDM untuk melistriki daerah-daerah yang remote dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), hybrid, energy storage, mikro hydro,” tandas Refi.(RA)