JAKARTA- Minat baca masyarakat Indonesia yang rendah, terbukti dari riset Central Connecticut State University, Indonesia menempati posisi 60 dari 61 negara dan tingkat literasi di posisi 62 dari dari 70 negara berdasarkan Survey Program for International Student Assessment (PISA).

Salah satu penyebab minimnya minat baca adalah seretnya akses baca buku anak di Indonesia. Rendahnya angka literasi itu antara lain disebabkan oleh minimnya akses anak usia belajar terhadap buku pelajaran.

Demi meningkatkan kepedulian terhadap akses buku anak, sekaligus memperingati Hari Pahlawan Nasional 10 November 2020, Universitas Pertamina (UP) menggelar kegiatan Hero Run UP Virtual Run 2020. Lewat program ini, masyarakat diajak menyumbang buku melalui kegiatan berlari.

“Tujuan utama Hero Run UP, adalah memberikan bantuan buku pelajaran kepada anak-anak sekolah di wilayah Jakarta Selatan. Melalui kegiatan virtual run, para peserta Hero Run UP otomatis menyumbang buku untuk setiap kilometer yang ditempuh pelari,” ujar Rektor UP Akhmaloka dalam sambutan peluncuran Hero Run UP Virtual Run 2020, Selasa (10/11).

Setiap kilometer yang ditempuh para peserta Hero Run UP, akan dikoversi menjadi dana seribu rupiah yang akan digunakan untuk membeli buku pelajaran. Pendaftaran Hero Run UP Virtual Run 2020 telah dimulai sejak 26 Oktober hingga 22 November 2020 mendatang melalui tautan https://www.herorunup.com/. Sedangkan periode lari dimulai dari tanggal 10 November hingga 30 November 2020. Peserta bisa memilih jarak tempuh lari sejauh 5 km, 15 km dan 30 km.

“Apalagi dalam kondisi pandemi ini, olah raga terbukti meningkatkan imunitas tubuh. Jadi sambil sehat, para pelari bisa jadi pahlawan pendidikan buat anak-anak yang membutuhkan,” ujar Akhmaloka.

Program Hero Run UP merupakan rangkaian program Temani Aku Untuk Belajar yang diselenggarakan UP yang telah berjalan selama beberapa tahun terakhir. Ini merupakan program pendampingan belajar yang dilakukan secara sukarela oleh dosen, staf dan mahasiswa Universitas Pertamina kepada anak-anak kurang mampu di wilayah Jakarta Selatan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. (RA)