karyawan pertamina

SDM Pertamina: lewat Pertamina Corporate University mereka semakin siap bersaing di kancah global bisnis energi.

JAKARTA – Menjelang peringatan ulang tahunnya yang ke-55 yang jatuh pada 10 Desember 2012, PT Pertamina (Persero) membuat terobosan baru di bidang peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan me-launchingPertamina Corporate University”, Jumat, 7 Desember 2012.

Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan mengungkapkan, selama ini perusahaannya mengalami kendala di dalam ketersediaan SDM. “Kita sadar bahwa SDM yang ada di Pertamina tidaklah cukup untuk kebutuhan,” paparnya, dalam Launching Pertamina Corporate University di Pertamina Learning Centre, Jakarta.

Menurutnya, pendirian rumah pendidikan yang setara dengan universitas ini, untuk mendukung pencapaian Pertamina sebagai perusahaan kelas dunia, khususnya dalam menghadapi tantangan bisnis era globalisasi yang sangat mengedepankan persaingan multinasional ini. Bahkan, Pertamina akan mencapai world class energy company dan Asia Energy Champion pada tahun 2025.

Atas dasar itu, Pertamina membutuhkan SDM yang berkualitas, mapan wawasan, mapan secara manajerial, mapan secara kepemimpinan, dan mapan dalam bidang-bidang yang mendukung lainnya. Harapannya, kedepannya akan menghasilkan SDM yang memiliki kemampuan praktik bisnis sesuai international best practices. Tidak main-main, Pertamina telah berinvestasi US$ 80 juta guna menciptakan wadah pengembang SDM ini.

“Perlu diketahui juga, kedepannya SDM lulusan Pertamina Corporate University ini tidak hanya disalurkan ke Pertamina, tetapi juga ke lembaga-lembaga energi lainnya yang membutuhkan,” jelas Karen.

Launching Pertamina Corporate University itu, diikuti pula dengan pelantikan anggota advisory council Pertamina Corporate University. Mereka adalah Anis Baswedan, Rhenald Kasali, Doddy Abdasyah, Sri Widiantoro, Handry Satriago, dan Djokosantoso Moeljono.

Bahkan ada pula anggota Advisory Council yang berasal dari universitas di luar negeri. Yakni Derwin Pereira dari Harvard University, Michael O’Sullivan dari The University of Auckland, dan Michael Pich dari INSEAD Business School.

Beberapa lembaga pendidikan yang dirangkul guna melakukan transfer ilmu oleh lembaga tersebut diantaranya ITB, UI, UGM, pengelola corporate university Shell dan General Electric.

(CR-1 / duniaenergi@yahoo.co.id)