JAKARTA – Tiga proyek pipa gas yang digarap PT Pertamina Gas (Pertagas), yakni ruas Duri-Dumai, Gresik-Semarang dan Grissik-Pusri diproyeksikan tuntas pada tahun ini. Proyek yang paling awal rampung adalah proyek pipa ruas Duri-Dumai.

“Duri-Dumai pertengahan bulan depan selesai,” kata Wiko Migantoro, Direktur Utama Pertagas di Jakarta, Selasa (25/9).

Proyek pipa ruas Duri-Dumai head of agreement (HoA)-nya ditandatangani pada 9 Juni 2017. Pada 27 Juli 2017, PT Pertamina (Persero) mengalihkan HoA tersebut kepada anak usahanya, Pertagas.

Proyek pipa Duri-Dumai digarap bersama PT Perusahaan Gas Negara Tbk. Pertagas dan PGN kemudian menandatangani Perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO) pembangunan pipa gas Duri-Dumai. PGN menguasai 40% saham dan Pertagas menguasai 60% saham di perusahaan KSO.

Proyek pipa gas ruas Duri-Dumai yang menelan investasi US$52,2 juta tersebut memiliki diameter 24 inch dan panjang sekitar 64 km dengan titik awal terhubung di Duri Meter Station pipa Grissik-Duri (PT TGI) dan titik akhir di Kilang Pertamina Refinery Unit II Dumai.
Gas yang dialirkan pada ruas pipa tersebut milik Pertamina dan PGN dengan sumber gas dari Blok Corridor, ConocoPhillips; Blok Bentu, PT Energi Mega Persada Tbk; dan Blok Jambi Merang, Joint Operation Body Pertamina-Talisman.

Gas yang disalurkan ke Kilang Dumai dan digunakan untuk konversi bahan bakar dari fuel oil menjadi gas, sehingga berpotensi meningkatkan kemampuan produksi kilang. Kebutuhan gas Kilang Dumai sebesar 57 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan akan meningkat bertahap hingga 120 MMSCFD.

Menurut Wiko, setelah Duri-Dumai selanjutnya Pertagas akan merampungkan proyek pipa ruas Grissik-PT Pupuk Sriwijaya (Pusri). “November selesai, on stream. Kami kan transporting, on stream harus ada beberapa yang harus dikonfirmasi ConocoPhillips dan Pusri, karena offtaker-nya Pusri yang punya gas ConocoPhillips,” ungkap dia.

Proyek pipa ruas Grissik-Pusri melewati dua kabupaten, Banyuasin dan Musi Banyuasin. Serta satu kota, Palembang di Sumatera Selatan yang membentang dari Grissik Gas Plant ConocoPhillips (COPI) di Grissik, Musi Banyuasin hingga ke pabrik Pusri di Palembang.
Pada tahun pertama, volume penyaluran gas untuk memenuhi kebutuhan Pusri adalah sebesar 30 MMSCFD dan tahap selanjutnya akan bertambah menjadi 70 MMSCFD.‎

Proyek terakhir yang diproyeksikan rampung pada 2018 adalah proyek ruas pipa Gresik-Semarang. Ini boleh jadi salah satu proyek prestisius yang dibangun karena melewati dua provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Ruas Gresik-Semarang adalah pipa gas open access sepanjang 267 km dari Tambak Lorok, Semarang Jawa Tengah hingga Gresik, Jawa Timur. Pipa berdiameter 28 inchi yang dibangun sejak 2015 menelan nilai investasi sekitar US$250 juta.

Pipa gas Gresik-Semarang nantinya akan menyalurkan gas dari Lapangan Jambaran Tiung Biru milik PT Pertamina EP Cepu ke PLN Gresik dengan volume sebesar 100 MMSCFD. Pengaliran tersebut akan dimulai pada 2020. “Kalau yang Gresik-Semarang akhir tahun, Insya Allah (selesai),” tandas Wiko.(RI)