JAKARTA – Thorcon International Pte, Ltd. akan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Thorium (PLTT) berkapasitas 500 megawatt (MW) senilai US$1,2 miliar atau setara dengan Rp 17 triliun.

Bob Sulaeman Effendi, Chief Representative Thorcon International, mengatakan saat ini telah disepakati kerja sama dengan PT PAL Indonesia (Persero) untuk melakukan kajian pengembangan dan konstruksi reaktor desain Thorcon hingga dapat difabrikasi oleh PT PAL.

“Kerjasama PT PAL Indonesia ini dapat menjadi awal dari terbangunnya industri nuklir nasional sesuai dengan amanat PP 14 tahun 2015 tentang Rencana Induk Industri Nasional,” kata Bob saat penandatanganan nota kesepahaman dengan PT PAL di Jakarta, Rabu (17/7).

Bob mengatakan Thorium Molten Salt Reactor 500MW (TMSR500) Power Plant memiliki konsep desain modular dengan kapasitas tiap reaktor 250 MWe yang dapat dioperasikan multimode, baik sebagai baseload atau load follow.

“PLTT dapat menghasilkan listrik bersih yang lebih murah dari batu bara, sehingga dapat menjadi sistem energi andalan menuju ekonomi rendah karbon dan tercapainya target harga jual listrik di bawah BPP nasional. Tarif listrik ke masyarakat dapat turun,” ungkap Bob.

PLTT dengan menggunakan model desain struktur Kapal dengan Panjang 174 meter dan lebar 66 meter, yang setara dengan tanker kelas Panamax ini rencananya akan di bangun oleh Daewoo Shipyard & Marine Engineering (DSME) di Korea Selatan, yang merupakan galangan kapal nomor 2 terbesar di Dunia.
PLTT pertama di targetkan akan memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sekitar 10%.

“Saat ini Thorcon bersama Balitbang ESDM sedang melakukan kajian terhadap pengembangan dan implementasi PLTT yang diharapkan selesai Juli 2019 dan dapat menjadi bahan pertimbangan kepada pemerintah untuk dapat memberikan ijin sehingga pada 2027 PLTT sudah dapat beroperasi secara komersial,” tandas Bob.(RA)