JAKARTA – PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) membukukan kerugian US$11,08 juta pada periode sembilan bulan 2018, dibanding periode sama 2017 yang meraih laba bersih US$164,32 juta.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dirilis Senin (10/12), kerugian yang diderita Medco disebabkan kenaikan signifikan pada beban pajak penghasilan yang mencapai 66% menjadi US$170,25 juta pada kuartal III 2018. Serta ditambah kenaikan beban penjualan, umum dan administrasi; beban pendanaan dan kerugian dilusi atas investasi jangka panjang yang mencapai US$19,07 juta.

“Kerugian yang diderita Medco disebabkan kerugian nontunai dari perusahaan afiliasi, PT Amman Mineral Nusa Tenggara,” ujar Roberto Lorato, Chief Executive Officer Medco.

Menurut Lorato, saat ini pendapatan Amman berasal dari hasil pengolahan stock-pile. Amman Mineral telah menyelesaikan penambangan tahap-6 dari Tambang Batu Hijau di kuartal III 2017.

Di luar Amman, kinerja Medco cukup positif. Pendapatan pada sembilan bulan 2018 mencapai US$927,5 juta, naik 56% dibanding periode yang sama 2017 sebesar US$597,81 juta. Kontribusi terbesar pendapatan Medco berasal dari penjualan minyak dan gas sebesar US$757,37 juta. Serta penjualan tenaga listrik dan jasa terkait lainnya US$168,41 juta, dibanding periode sama tahun lalu yang belum memberikan kontribusi.

Kenaikan pendapatan diikuti kenaikan beban pokok sebesar 42,8% menjadi US$429,13 juta pada sembilan bulan 2018. Dengan kenaikan pendapatan yang lebih besar dibanding beban pokok, Medco membukukan laba kotor US$498,36 juta, naik 67,5% dibanding periode sembilan bulan 2017 sebesar US$297,4 juta.

“Kinerja sembilan bulan Medco cukup solid dengan pencapaian EBITDA yang lebih tinggi serta membaiknya margin operasi sebagai hasil kedisplinan dalam efisiensi biaya,” kata Lorato dalam keterangan tertulisnya.

EBITDA Medco hingga September 2018 mencapai US$450,2 juta, 47% lebih tinggi dari sembilan bulan pertama 2017 yang didorong peningkatan harga komoditas, harga jual listrik, volume produksi yang stabil serta diikuti dengan dikonsolidasikannya PT Medco Power Indonesia. Harga minyak dan gas juga tercatat naik masing-masing sebesar 39% dan 11%.(AT)