JAKARTA – PT PLN (Persero) menerbitkan obligasi Samurai melalui penawaran umum kepada para investor di Jepang dan berhasil mendapatkan dana segar sebesar JP¥23,2 miliar yang diterbitkan pada Kamis (12/9). Obligasi diterbitkan dalam tiga tranche yang terdiri dari masing-masing tenor tiga tahun, lima tahun, dan 10 tahun dengan kupon tetap.

Obligasi PLN mendapatkan peringkat   ‘Baa2’  oleh Moody’s,  ‘BBB’ oleh Standard and Poor’s, dan ‘BBB’ oleh Japan Credit Rating.

Sarwono Sudarto, Direktur Keuangan PLN,  mengungkapkan sebelum penawaran umum kepada investor di Jepang dilakukan, PLN sudah mengadakan pertemuan dengan para potensial investor di Tokyo pada Juli 2019. Roadshow yang dilaksanakan tersebut sangat membantu investor memahami operasi bisnis PLN.

PLN mengklaim strategi yang dilakukan  mampu meyakinkan investor terhadap kredibilitas perseroan yang ditunjukkan melalui respons positif.

“PLN sebagaimana diketahui mendapatkan penugasan pemerintah melalui Perpres Nomor 4 Tahun 2016 yang dikenal dengan Program 35 GW yang saat ini sedang terus dikerjakan. Hasil penerbitan obligasi Samurai ini akan dipergunakan untuk mendanai sebagian kebutuhan investasi untuk pembangunan infrastruktur Ketenagalistrikan sebagaimana amanat pemerintah,” kata Sarwono, Minggu (15/9).

PLN dengan dibantu perbankan yang telah dikenal luas oleh investor Jepang mulai melakukan soft – sounding pemasaran selama dua hari yaitu pada 4 September dan 5 September 2019 dan mendapatkan umpan balik yang positif dari investor. Pada 6 September 2019, PLN memulai penawaran umum resmi kepada investor dengan harga acuan awal untuk tranche 3 tahun di Yen Swap Offer (“YSO”) + 45-65 bps, 5 tahun di YSO + 75-95 bps, 7 tahun di YSO + 80-100 bps dan 10 tahun pada YSO + 90-105 bps.

Selama masa penawaran umum, dengan permintaan yang sangat positif dan tinggi dari para investor Yen dan juga harga yang sangat kompetitif maka diputuskan bahwa yang akan diterbitkan adalah tenor di 3,5 dan 10 tahun.

Transaksi tersebut berhasil diterbitkan pada 12 September 2019 yaitu dengan tenor tiga tahun sebesar JP¥3 miliar dan kupon 0.43%, lima tahun sebesar JP¥18,5 miliar dengan kupon 0.87% dan tenor 10 tahun sebesar JPY 1 miliar dengan kupon 1.05%.

Menurut Sarwono,  selain mendapatkan dana segar untuk pembiayaan investasi, penerbitan obligasi Samurai juga menjadi upaya PLN mencari alternatif sumber dana investasi baru dengan tetap menjaga tingkat imbal hasil yang sangat kompetitif sehingga tetap mampu menjaga kestabilan Biaya Pokok Penyediaan Listrik yang terjangkau.

Penerbitan obligasi menjadi sangat penting karena PLN kembali berhasil melakukan penerbitan dalam denominasi mata uang asing selain yang selama ini diterbitkan yaitu dolar AS setelah juga berhasil melakukan penerbitan surat utang berdenominasi Euro pada Oktober 2018 lalu.

Global bond kali ini merupakan penawaran obligasi Samurai pertama oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). melalui kesuksesan penerbitan perdana ini.

PLN juga berhasil memaksimalkan jumlah penerbitan dengan tenor yang lebih panjang (5 tahun atau lebih) dengan tingkat kupon yang kompetitif, sementara emiten pemula biasanya hanya berhasil mengumpulkan permintaan dalam jangka waktu yang lebih pendek seperti tiga tahun di pasar Jepang mengingat tipikal investor Jepang yang sangat berhati-hati dan konservatif.

“Debut pertama transaksi penerbitan Obligasi Samurai ke Investor Jepang ini menarik minat banyak investor baik central institutional yang berasal dari Tokyo,  regional investor di seluruh kawasan Jepang. Serta investor-investor non-Jepang yaitu yang berada diluar Jepang dengan jenis investor yang sangat beragam pula,” kata Sarwono dalam keterangan tertulisnya.

Hal menarik lain dalam penerbitan obligasi Samurai kali ini adalah meskipun ini debut transaksi penerbitan pertama bagi PLN dalam Yen namun respon investor yang cukup tinggi didapatkan bukan hanya dari para investor besar yang berpusat di Tokyo namun juga PLN mampu menarik minat investor perbankan regional di Jepang untuk menanamkan investasinya di surat utang PLN.

Hal ini menandakan bahwa investor Jepang sangat percaya dan yakin akan tingkat risiko berinvestasi di Indonesia khususnya PLN selain juga ditopang oleh strategi PLN dengan memperoleh pemeringkatan dari lembaga pemeringkatan Jepang yaitu JCR sangat berhasil dalam hal ini.

Alokasi penerbitan obligasi Samurai tersebut tersebar di beberapa jenis investor sebagai berikut Shinkin/bank lokal (36%), life insurers (24%), regional banks (15%), offshore banks (12%), asset managers (9%) dan lainnya (4%). Dalam penerbitan ini PLN dibantu oleh lembaga keuangan yaitu Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities Co., Ltd., Mizuho Securities Co., Ltd., Nomura Securities Co., Ltd., dan SMBC Nikko Securities Inc.(RI)